Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Perdagangan menandatangani perjanjian kerja sama program akselerasi ekspor untuk produk dekorasi rumah dan furnitur kecil dengan lima kementerian/lembaga yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), dan Business and Export Development Organization (BEDO).
Program kerja sama yang disebut Akselerasi Usaha Kecil dan Menengah/Industri Kecil dan Industri Menengah Siap Ekspor, atau disingkat Aku Siap Ekspor. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Didi Sumedi optimistis program kerja sama ini akan mendorong naik ekspor produk dekorasi rumah dan furnitur kecil.
"Melalui kerja sama ini, Kemendag bersama instansi lainnya bersinergi memfasilitasi para pelaku usaha produk dekorasi rumah dan furnitur kecil Indonesia melalui pembinaan intensif agar dapat masuk ke pasar Amerika Serikat, Kanada, Australia, Afrika Selatan, dan pasar-pasar internasional lainnya,” ujar Didi.
Didi menjelaskan, program Aku Siap Ekspor ditujukan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) untuk membantu menyusun rencana pemasaran yang mempertimbangkan target pasar, sehingga pelaku usaha mendapatkan pembeli mancanegara. Ia juga menjelaskan, program ini didesain khusus bagi perusahaan yang masih di fase awal dalam persiapan ekspor.
Penandatanganan kerja sama dilakukan serentak secara virtual oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Didi Sumedi; Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo Deputi Bidang Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya, Sekretaris Jenderal Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Gati Wibawaningsih, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, dan Ketua Yayasan Business and Export Development (BEDO) Jeff Kristianto.
"Sebagai salah satu sektor penyumbang peningkatan ekonomi yang besar di Indonesia, produk dekorasi rumah dan furnitur memiliki peran yang sangat penting bagi Indonesia. Oleh sebab itu, kami memandang perlunya peningkatan daya saing ekspor produk tersebut,” lanjut Didi.
Penandatanganan itu merupakan kegiatan puncak dari rangkaian lokakarya luring bertema Product Development and Trade Fair Participation yang diadakan di tujuh kota di Indonesia yaitu Tangerang, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Bogor.
Program ‘Aku Siap Ekspor’ merupakan program pembinaan ekspor UKM dan IKM agar dapat menyusun rencana pemasaran ekspor sesuai target pasar, sehingga bisa mendapat pembeli mancanegara baik saat pameran maupun riset secara daring.
Program tersebut telah dilaksanakan sejak Juni 2021, dimulai dengan sosialisasi kepada pelaku usaha dekorasi rumah dan furnitur kecil di seluruh Indonesia. Hasilnya, sebanyak 114 peserta program terseleksi akan dibimbing secara langsung oleh pelatih dan mentor berpengalaman di industri dekorasi rumah dan furnitur kecil yang merupakan anggota Dekranas, HIMKI, dan BEDO.
Titik berat program tersebut adalah fase persiapan ekspor. Fase tersebut meliputi penguatan internal organisasi UKM, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor, praktik bisnis dan negosiasi, serta materi-materi pendukung lainnya.
Baca juga : KIIC Siapkan Lahan Baru untuk Penuhi Kebutuhan Pasar
Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo yang hadir dalam acara penandatanganan kerja sama menyampaikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat sehingga program ‘Aku Siap Ekspor’ dapat terlaksana.
"Kami mengapresiasi inisiasi Kemendag atas kerja sama yang ditandatangani bersama hari ini, juga kepada semua pihak yang terlibat dalam program. Kami ucapkan selamat juga kepada 114 pelaku usaha yang terpilih dalam program ‘Aku Siap Ekspor’, kami harapkan seluruh peserta berkomitmen terhadap program ini sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai," ungkap Dody.
Senada dengan Dody, Sekretaris Jenderal Dekranas Gati Wibawaningsih juga menyampaikan harapan agar para pelaku usaha dapat memanfaatkan program ‘Aku Siap Ekspor’ sebaik-baiknya untuk meningkatkan perekonomian para pelaku UKM sendiri dan membawa manfaat bagi sekitarnya.
“Program ini adalah program yang baik yang bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk menggali pengetahuan dalam mempersiapkan diri memasuki pasar global. Silakan dimanfaatkan sebaik mungkin, kata Gati.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya memaparkan bahwa produk dekorasi rumah termasuk dalam subsektor ekonomi kreatif yaitu subsektor kriya, yang kontribusinya paling besar bersama dengan subsektor kuliner dalam perekonomian.
Nia mengharapkan kolaborasi dan sinergi antarakementerian/lembaga ini bisa memberi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk bergotong-royong mendukung peningkatan perekonomian melalui program-program bersama.
"Indonesia sangat terkenal di mancanegara untuk produk dengan craftsmanship tinggi yang bersumber dari budaya Indonesia yang turun-temurun. Peningkatan ekspor dari subsektor kriya tentu saja akan sekaligus meningkatkan promosi budaya Indonesia budaya," kata Nia.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan berharap pengetahuan yang didapat UKM peserta dari program ini akan bermanfaat melipatgandakan kinerja ekspor para UKM.
"Diharapkan dengan adanya program Aku Siap Ekspor ini, pelaku usaha dekorasi rumah dan furnitur kecil Indonesia dapat memperoleh pengetahuan untuk dapat mengekspor produknya ke pasar internasional dari para tenaga ahli yang terlibat dan meningkatkan omzet sebanyak tiga kali lipat," tandas Marolop. (RO/OL-7)
KOPERASI diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), kewirausahaan, penyediaan fasilitas modal kerja, dan pendampingan pengembangan usaha.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi ekspor salah satu UMK binaan, yakni CV Agradaya Indonesia di ajang pameran Canadian Health Food Association (CHFA) Now 2025
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem UKM terbesar di dunia
BNI menunjukkan komitmennya dalam mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia menjangkau pasar global.
izin untuk mengelola lahan tambang diberikan pada UKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). RUU Minerba tidak lagi mengatur perguruan tinggi mengelola izin usaha penambangan
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
MENTERI Perdagangan (Mendag), Budi Santo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi waralaba yang sangat besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved