Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri keuangan, salah satunya ialah asuransi syariah. Dukungan itu ditunjukkan dengan partisipasinya dalam Online Executive Program yang diselenggarakan oleh Islamic Financial Services Board (IFSB) bertema Managing Digital Transformation Risks for Islamic Finance Institutions (IFIs).
Tujuan dari program tersebut yakni untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang risiko operasional, peraturan, pengawasan, pemantauan, termasuk penilaian dan mitigasi risiko komprehensif, serta implementasi terkait percepatan transformasi digital untuk perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan syariah lainnya,
Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo mengungkapkan, kondisi Indonesia dengan besarnya penduduk muslim memberikan peluang bagi bisnis keuangan syariah. Setidaknya 87% dari 270 juta penduduk Indonesia merupakan muslim.
Belum lagi kelompok kelas menengah diperkirakan terus bertumbuh. Hal itu merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh sektor asuransi untuk memperbesar kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Penetrasinya masih 3% dari PDB, sementara kontribusi syariah hanya 6% dari industri," ujar Bianto yang turut menjadi pembicara dalam Online Executive Program bertema Managing Digital Transformation Risks for Islamic Finance Institution, Senin (11/10).
Menurutnya, saluran dan cara menjadi komponen penting untuk menjangkau banyak masyarakat Indonesia. Sektor perbankan, kata Bianto, masih cukup krusial lantaran lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia ialah nasabah bank.
"Perbankan juga dianggap kredibel bagi nasabah, sehingga bank atau bancassurance masih menjadi saluran yang sangat relevan bagi perusahaan asuransi yang ingin menjangkau sebagian besar Indonesia, termasuk Allianz," tambah Bianto.
Dia menambahkan, industri asuransi akan mengalami perjalanan yang mirip dengan sistem pembayaran digital yang dimulai dari pembentukan ekosistem, dan pengguna akan menentukan model operasi tersebut diterima dengan baik atau tidak.
Bisnis digital juga saat ini didominasi oleh e-commerce, sedangkan perbankan mengejar solusi disrupsi yang dilakukan perusahaan digital. Kombinasi dari semuanya menjadi jangkar dalam bisnis digital, karena mereka dapat mencapai lebih dari 100 juta orang secara bersamaan.
Baca juga : Dorong Digitalisasi Layanan Jemaah Haji, Bank Aladin Syariah Gandeng BPKH
Pertumbuhan bisnis dapat terjadi dengan memanfaatkan ekosistem tersebut secara efektif. Menurut Bianto, kerja sama dengan pihak lain yang telah memiliki ekosistem digital akan menjangkau masyarakat yang belum tersentuh produk asuransi sebelumnya.
Memberikan customer journey yang sederhana, termasuk di dalamnya pembayaran, menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan peningkatan angka penetrasi asuransi di Indonesia.
"Ketika membahas mengenai digital, saya ingin mengulangi bahwa digitalisasi tidak dapat diimplementasikan pada semua produk asuransi. Digitalisasi, tidak hanya dalam kerangka penjualan secara full digital, namun juga solusi digital yang sifatnya hybrid karena produk yang lebih kompleks masih memerlukan interaksi antar manusia dalam prosesnya," imbuhnya.
"Di Allianz, kami menerapkan proses digital secara end-to-end mulai dari proses pembelian polis asuransi dengan tatap muka digital, proses pembayaran dan aktivitas pasca pembelian secara digital, klaim dan layanan transaksi digital untuk nasabah, sampai dengan program loyalty," sambung Bianto.
Karenanya, untuk mempercepat perkembangan asuransi syariah, diperlukan ekosistem dan keterhubungan antara perusahaan asuransi dengan bank, institusi keuangan lain, fintech hingga nasabah. Edukasi mengenai keuangan dan asuransi syariah, Bianto bilang, juga harus dilakukan secara berkesinambungan.
Kerja sama dan kolaborasi dalam menumbuhkan industri syariah dan digital di berbagai bidang perlu dilakukan, antara lain dalam hal dialog dengan regulator, pencegahan fraud, peraturan yang seimbang dengan industri lain agar seimbang antara perlindungan nasabah, perlindungan perusahaan asuransi, kecepatan dan stimulasi untuk inovasi yang harus dilakukan.
"Selain itu, dukungan pemerintah dan regulator untuk industri syariah tentu menjadi hal yang sangat krusial sebagai pelengkap keseluruhan upaya ini," pungkas Bianto.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menuturkan, pihaknya berkomitmen mendukung perkembangan ekosistem ekonomi syariah nasional yang lebih kuat. Salah satu yang dilakukan ialah melalui pemanfaatan teknologi digital dan meningkatkan teknologi mobile banking.
"Tujuannya tidak lain untuk memperluas jangkauan dan transaksi nasabah, sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi baik dari transaksi finansial, sosial yang dapat membantu sesama, sampai dengan kebutuhan spiritual," ujarnya. (OL-7)
Fokus utama expo kali ini adalah penguatan ekosistem halal dan pengenalan layanan unggulan BSI Bank Emas.
Kehadiran BPKH dalam Global Islamic Financial Institutions Forum 2025 di Dubai menjadi platform penting untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam memajukan ekonomi syariah.
MASYARAKAT modern di perkotaan telah mengenal gaya hidup yang menerapkan prinsip islami, tidak hanya makanan, tetapi juga gaya berpakaian, wisata, dan bahkan perbankan.
Strategi pemanfaatan ekonomi syariah dalam lima tahun ke depan akan difokuskan untuk pengembangan sektor pariwisata halal.
Sejarah mencatat, sejak lama halalbihalal telah menjadi tradisi khas Indonesia yang mengisi ruang-ruang sosial pasca-Idul Fitri pada bulan Syawal.
Sistem Ekonomi Syariah di Indonesia: Prinsip Dasar. Pelajari prinsip dasar sistem ekonomi syariah di Indonesia. Temukan fondasi keuangan yang adil, etis, dan berkelanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
DALAM kondisi ekonomi yang terus berubah dan tidak menentu, semakin banyak milenial Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangannya.
Di tengah ekonomi dan pasar yang penuh ketidakpastian serta tren keuangan yang dinamis, menyusun strategi finansial menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved