Kamis 07 Oktober 2021, 17:04 WIB

IHSG Tembus 6.400, Analis: Waspadai Pola Konsolidasi

Fetry Wuryasti | Ekonomi
IHSG Tembus 6.400, Analis: Waspadai Pola Konsolidasi

Antara
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan IHSG di gedung BEI, Jakarta.

 

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level 6.400 pada awal Oktober 2021. Mirae Asset Sekuritas menilai IHSG mencoba bergerak pada target 6.441 sepanjang bulan ini. 

Adapun tim riset memasang target IHSG di 2021 pada level 6.880, serta belum memiliki rencana untuk revisi. "Kenaikannya dalam satu pekan terakhir sangat signifikan, sehingga posisi IHSG sudah overbought. Pertengahan bulan ini, bisa terjadi pola konsolidasi untuk membentuk level tertinggi baru," tutur Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina, Kamis (7/10).

Untuk faktor penggeraknya, lanjut dia, IHSG periode Oktober masih dipengaruhi data ekonomi domestik dan global. Lalu, rencana tapering oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada November, laporan keuangan perusahaan pada kuartal III 2021, serta harga komoditas.

Baca juga: IPO Perusahaan BUMN Kerap Ditunggu Investor

Laporan keuangan emiten sektor energi pada kuartal II 2021 terpantau mengalami perbaikan. Berikut, konsumen primer subsektor perkebunan kelapa sawit dan sektor keuangan. "Ini menjadi sektor saham pilihan kami di Oktober," imbuh Martha.

Untuk sektor energi, ada empat saham, yakni Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bukit Asam (PTBA), Adaro Energy (ADRO), dan dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Dengan adanya krisis energi di Eropa, Tiongkok dan India, disertai kenaikan harga gas bumi, membuat permintaan batu bara melonjak.

Kondisi tersebut meningkatkan harga batu bara, sehingga berdampak positif untuk kinerja perusahaan. Harga batu bara pada September naik 25%. Lalu per 4 Oktober, harga batu bara naik 24% dalam sepekan. Menyoroti sektor konsumen primer subsektor perkebunan kelapa sawit, terdapat tiga emiten, yaitu Astra Agro Lestari (AALI), PP London Sumatra Indonesia (LSIP) dan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS).

Baca juga: Yasonna: RUU HPP Bagian dari Reformasi Perpajakan

Adapun sektor perbankan juga menjadi rekomendasi, karena tidak bisa lepas dari upaya pemulihan ekonomi. Perbankan menjadi sektor yang diuntungkan ketika perekonomian membaik. Empat saham yang direkomendasikan, yaitu Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI).

Sebelumnya pada September 2021, IHSG tercatat naik 2,2% dan menjadi salah satu bulan terbaik dalam setahun. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG sudah berhasil naik sebesar 5,2%. Beberapa pendorong penguatan IHSG, termasuk pemulihan ekonomi yang berlanjut pascagelombang kedua covid-19.(OL-11)
 

Baca Juga

Medcom.id

Perusahaan Teknologi Venteny Catat Pendapatan Rp32,6 Miliar di Kuartal I 2023

👤Andhika Prasetyo 🕔Rabu 07 Juni 2023, 06:43 WIB
Venteny Fortuna International membukukan pendapatan sebesar Rp32,6 miliar pada kuartal pertama 2023. Angka itu meningkat 243% dari periode...
Dok. IPW

Lebih dari 400 Proyek Properti Diseleksi Untuk Golden Property Awards 2023

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Selasa 06 Juni 2023, 22:58 WIB
"Ajang tahun ini menjadi momentum untuk melihat lebih jauh ketahanan para pebisnis atau pelaku industri properti pasca-pandemi dalam...
FIF

Nilai Pembiayaan PT FIF Tumbuh 35,4% Dalam Lima Bulan Pertama Tahun 2023

👤mediaindonesia.com 🕔Selasa 06 Juni 2023, 22:56 WIB
FIF mengumumkan telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp17,8 triliun sepanjang Januari hingga Mei 2023, atau tumbuh 35,4% dibanding periode...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya