Headline

Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.

Fokus

Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.

Guru Besar IPB Dukung Kementan Antisipasi Gagal Panen di Musim Hujan

Mediaindonesia.com
23/9/2021 16:51
Guru Besar IPB Dukung Kementan Antisipasi Gagal Panen di Musim Hujan
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Hermanto Siregar.(Antara Sumut/Khairul Arief)

SAAT ini Indonesia mulai memasuki musim penghujan. Kondisi tersebut sudah tentu akan berpengaruh terhadap pertanian di Tanah Air. Untuk mencegah terjadinya efek buruk seperti gagal panen akibat kebanjiran, pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian (Kementan) telah melakukan berbagai antisipasi untuk ketersediaan pangan.

Di antara yang dilakukan Kementan adalah dengan berikan sejumlah program yakni pembuatan embung, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta asuransi pertanian. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Hermanto Siregar, pun mendukung upaya Kementan untuk mengatasi gagal panen imbas dari musim penghujan.

"Kalau kondisi hujan tidak luar biasa atau normal, keberadaan embung, rehab jaringan tersier, dan asuransi pertanian cukup memadai," ujar Prof.Hermanto dalam keterangan yang diterima media, Kamis (23/9).

Hermanto menilai, beragam upaya yang dilakukan Kementan tersebut sudah cukup efektif untuk melindungi petani dari bahaya kebanjiran. Upaya Kementan tersebut juga sangat bagus dan patut didukung sebagai antisipasi dari pemerintah untuk mengatasi ketersediaan pangan di musim penghujan.

Hermanto mengungkapkan, banyak faktor yang menentukan kenaikan produktivitas pangan. Program-program unggulan Kementan yang dilakukan selama ini termasuk di antaranya. Kementan pun mengklaim program unggulannya tersebut memannng telah berhasil untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada sejumlah daerah.

Dalam kesempatan ini Hermanto juga meminta agar jumlah petani yang ikut asuransi pertanian untuk terus ditingkatkan. Peran pemerintah daerah dalam antisipasi dan mitigasi risiko curah hujan yang berlebih terhadap usaha tani di daerahnya harus ditingkatkan. Semua upaya yang dibuat pemerintah tersebut sebagai solusi antisipasi force majeur atau gagal panen.

"Jumlah petani yang ikut asuransi pertanian agar terus ditingkatkan. Peran pemerintah daerah dalam antisipasi dan mitigasi risiko curah hujan yang berlebih terhadap usaha tani di daerahnya harus ditingkatkan," tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani harus mencegah hal yang bisa merugikan usahanya. Menurutnya, sektor pertanian cukup rentan terhadap sejumlah kondisi. 

seperti perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama. Namun, agar terhindar dari kerugian, petani bisa mengasuransikan lahannya.

Kementerian Pertanian terus berupaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap para petani dengan menyiapkan langkah-langkah yang bisa dijalankan petani  untuk menjaga lahan pertanian.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya