Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PEMERINTAH Indonesia diminta tak terlalu berlebihan menyikapi kenaikan ekspor yang terjadi pada Agustus 2021. Justru pengambil kebijakan mesti waspada dan berhati-hati atas capaian tersebut karena peningkatan ekspor sebagian besar bersumber dari komoditas.
Pasalnya kejadian serupa pernah terjadi pada periode 2000-2012 di mana ekspor komoditas Indonesia melejit. Hal itu menyebabkan investor berbondong-bondong berlari ke sektor komoditas dan meninggalkan sektor pengolahan atau manufaktur.
"Makanya banyak yang menyebutkan masalah deindustrialisasi pada tahun 2000-an di Indonesia. itu karena ekspor komoditas meningkat pesat. Kita tentu tidak ingin seperti itu lagi," ujar Kepala Ekonom dari Centre for Strategic and International Studies Yose Rizal Damuri kepada Media Indonesia, Kamis (16/9).
Dia menjelaskan kenaikan ekspor Indonesia pada Agustus terjadi didorong oleh komoditas kelapa sawit. Kenaikan ekspor kelapa sawit itu berkisar 70% diikuti besi dan baja dan mendominasi kinerja ekspor nasional.
Indonesia diharapkan tak lagi mengalami penyakit ekonomi Belanda (Dutch Disease), di mana mengandalkan hasil sumber daya alam sebagai sumber pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di periode 2000-2012. Sebab, dalam jangka panjang itu justru akan memberi dampak negatif bagi perekonomian.
"Jadi, yang namanya commodity boom itu buat Indonesia sering tidak terlalu baik hasilnya, terutama dalam jangka panjang. Kalau ini terus berlangsung, insentif kita untuk membangun sektor-sektor yang lainnya akan berkurang dan menyebabkan perekonomian Indonesia dalam jangka panjang tidak akan berkembang dengan sepenuhnya, seperti yang diinginkan," jelas Yose.
"Kita kan maunya masuk ke bidang pengolahan yang berteknologi tinggi, dengan human capital yang baik. Tapi kalau investasi pergi ke komoditas semua, ini yang bahaya," sambungnya.
Baca juga : Harga Timah Naik Terus, Transaksi Fisik Timah di Bursa Berjangka Capai Rp538 M
Selain itu, peningkatan ekspor yang disokong oleh komoditas kelapa sawit tersebut nyatanya diakibatkan oleh kenaikan harga di pasar internasional, bukan dari sisi volumenya. Hal ini yang membuat kinerja ekspor Indonesia menjadi rentan.
Harga komoditas sejatinya selalu berfluktuasi dan dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi. Alih-alih bertahan, harga komoditas dapat terjun bebas sewaktu-waktu dan itu akan menyebabkan kinerja ekspor jatuh bila Indonesia terus mengandalkan komoditas.
"Ini belum tentu sustainable. Kalau The Fed jadi melakukan tappering. Itu harga komoditas akan anjlok semua. Apalagi kalau tapperingnya mengagetkan, akan ada shock di market dan itu berimbas pada harga komoditas di commodity market. Jadi kita harus hati-hati. Kalau pun ini sustainable, secara jangka panjang ini juga tidak bagus karena ada Dutch Disease tadi," terang Yose.
Daripada tenggelam dalam euforia kenaikan ekspor, lanjut Yose, pemerintah Indonesia didorong menggali potensi industri pengolahan untuk bermain dan berperan lebih dalam perdagangan internasional.
Diketahui sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai US$21,42 miliar, naik 20,95% dari Juli (month to month/mtm) dan tumbuh 64,10% dari Agustus 2020 (year on year/yoy). Sedangkan kinerja impor Indonesia pada Agustus 2021 tercatat US$16,68 miliar, naik 10,35% (mtm) dan tumbuh 55,26% (yoy).
Alhasil, neraca dagang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar US$4,74 miliar. Itu memperpanjang tren surplus neraca dagang Indonesia menjadi 16 bulan berturut-turut. (OL-7)
Kejadian kemacetan di Tanjung Priok ini terjadi pada Rabu hingga Kamis (16-17 April 2025) dan dianggap sebagai indikasi adanya masalah besar dalam sistem logistik nasional Indonesia.
PELINDO Regional 2 Tanjung Priok menjelaskan penyebab kemacetan panjang yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, akibat meningkatnya arus barang peti kemas.
KEMACETAN akibat meningkatnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara masih terjadi pada Kamis (17/4) malam WIB.
Kemacetan parah yang terjadi di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok kembali memberikan efek domino terhadap arus lalu lintas di sejumlah ruas tol Jakarta.
Kepadatan lalu lintas tak terhindarkan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok hingga menjalar ke Jalan Yos Sudarso dan Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (17/4).
Operasional bus Transjakarta dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Tanjung Priok dan sebaliknya, akan terus ada hingga musim arus balik Lebaran 2025.
Desa Sejahtera Astra Pandeglang melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam, Minggu (31/5) pekan lalu.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Sambal Kawani, produk sambal kemasan asal Jakarta, berhasil mencuri perhatian pasar ekspor, khususnya di Taiwan.
Gitar buatan Indonesia mencatat potensi transaksi awal (trial order) senilai US$202,95 ribu atau sekitar Rp3,33 miliar di ajang pameran alat musik internasional Sound Messe Osaka 2025.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengintegrasikan tiga aspek dalam strategi mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa bersaing di kancah global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved