Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN penyedia solusi customer loyalty dan customer engagement Capillary Technologies resmi mengakuisisi Persuade, sebuah perusahaan pengalaman pelanggan yang berbasis di Minneapolis, Amerika Serikat. Hal itu merupakan akusisi pertama di AS dan keempat secara global.
Capillary memiliki solusi Platform SaaS yang berbasis Artificial Intelligence (Kecerdasan buatan) yang siap mendorong pertumbuhan bisnis bagi perusahaan dan mampu membangun hubungan dengan 500 juta+ pelanggan dari berbagai industri termasuk pakaian dan fashion, kemewahan & gaya hidup, makanan & minuman, supermarket, perhotelan, ritel, dan barang konsumsi dan durables (barang-barang tahan lama).
Capillary bekerja dengan 10 perusahaan yang masuk dalam kategori Global Fortune 500 seperti GSK dan HP. Di Indonesia, Capillary bekerja sama dengan merek seperti Kanmo Retail Group, Domino Indonesia, Erajaya Group, dan Bata Indonesia.
Akuisisi Capillary terhadap Persuade, telah memperluas kehadiran Capillary di Amerika Utara dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin customer loyalty (loyalitas pelanggan) dan customer engagement (keterlibatan pelanggan) di dunia. Keahlian Persuade dalam kemampuan digital dan loyalty platform yang canggih akan melengkapi kemampuan Capillary untuk meningkatkan program customer loyalty dan menyediakan solusi untuk vertikal (industri spesifik) baru seperti maskapai penerbangan, otomotif, dan kesehatan yang memberikan manfaat lebih kepada para pelanggan di seluruh dunia.
Persuade adalah sebuah perusahaan yang melayani beberapa perusahaan yang masuk dalam kategori Fortune 500 dan telah berkembang 300% pada 2020 dan sudah melampaui penghasilan 2020 selama enam bulan pertama tahun ini.
“Pendiri Persuade, John Tschida dan Bill Jansen memahami customer loyalty dengan pengalaman selama puluhan tahun dalam area loyalty management. Mereka telah mengkristalisasi pengetahuan mereka dengan membangun perusahaan loyalty yang sukses termasuk Persuade. Tim mereka adalah kumpulan profesional yang berpengalaman, yang sudah membangun sebuah portofolio pelanggan bergengsi berkelas dunia. Bersama, Persuade dan Capillary berjuang untuk unggul dalam area loyalitas dunia,” kata Aneesh Reddy, Co-Founder dan CEO Capillary Technologies
"Kami sangat senang bergabung dengan pemimpin industri global seperti Capillary,” kata John Tschida, Pendiri dan Managing Partner Persuade. “Komitmen bersama kami untuk menata kembali loyalty (kesetiaan) akan memperluas jangkauan pasar gabungan kami dan mempertajam kemampuan teknis bersama kami, memberikan solusi yang berdampak dan selalu menarik bagi pelanggan.”
Pasca-pandemi, perusahaan di seluruh dunia sibuk untuk menemukan kembali strategi loyalty. Hal ini disebabkan oleh adaptasi pelanggan terhadap media digital dan online yang dipicu oleh PSBB/PPKM dan terbatasnya akses terhadap bisnis secara fisik. Untuk memenuhi kebutuhan perubahan dan adaptasi ini, akuisisi Persuade memungkinkan Capillary untuk melengkapi solusi bagi seluruh customer journeys baik in-store maupun online.
Di tengah ekspektasi konsumen yang selalu berubah, Capillary berusaha memastikan bahwa pelanggan di seluruh dunia tetap setia pada merek pilihan mereka dengan cara memberi pelanggan imbalan yang tepat sesuai dengan perilaku mereka melalui hyper-personalized loyalty dan engagement experiences. (RO/A-1)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Selain konsep dan target pasar, lokasi toko juga sangat menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved