Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPS Catat Inflasi Agustus 2021 Sebesar 0,03%

Despian Nurhidayat
01/9/2021 14:33
BPS Catat Inflasi Agustus 2021 Sebesar 0,03%
Aktivitas pedagang mengangkat pisang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta.(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,03%. Hal ini dipengaruhi kenaikan beberapa harga komoditas dan momentum tahun ajaran baru.

“Pada Agustus 2021 terjadi inflasi 0,03%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,57,” ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9).

Baca juga: Permintaan Naik, Harga Komoditas Pertambangan Alami Tren Positif

Lebih lanjut, dia menjelaskan pendorong inflasi mencakup kenaikan harga minyak goreng dan momentum tahun ajaran baru, yang masing-masing berkontribusi 0,02%. Komoditas lain, seperti tomat, ikan segar, pepaya, rokok kretek, sewa rumah dan biaya SMA, juga mengalami peningkatan dengan masing-masing andil sebesar 0,01%.

Selain itu, beberapa komoditas yang  memberikan kontribusi dalam deflasi, yakni cabai rawit dengan andil minus 0,05%. Kemudian, komoditas seperti daging ayam ras, cabai merah, bayam, buncis, kacang panjang, kangkung, sawi hijau dan tarif angkutan udara, juga memberikan andil deflasi terhadap inflasi per Agustus 2021.

Dengan terjadinya inflasi pada Agustus, maka inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2021 sebesar 0,84% dan tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,59%. Dari 90 kota IHK, sebanyak 34 kota menyumbang inflasi dan sebanyak 56 kota mengalami deflasi pada Agustus 2021.

Baca juga: Pelaku Pasar Cermati Rilis Data Ekonomi dan Pelaksanaan PPKM

Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kendari, yaitu sebesar 0,62%, sebagai dampak kenaikan harga komoditas bayam dan ikan-ikanan, seperti ikan kembung, ikan layang, ikan benggol, ikan selar, ikan tude dan ikan teri.

Sementara, deflasi tertinggi terjadi di Sorong sekitar minus 1,04%, dengan komoditas yang memengaruhi ialah ikan kembung, angkutan udara, cabai rawit, kangkung dan sawi hijau.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya