Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Menteri BUMN dan BRI Dukung Produksi Padi Model Bisnis Klaster

Mediaindonesia.com
30/8/2021 13:05
Menteri BUMN dan BRI Dukung Produksi Padi Model Bisnis Klaster
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Dirut BRI Sunarso.(DOK BANK BRI)

KOMITMEN nyata dalam mendorong terwujudnya ketahanan pangan nasional terus dilakukan Kementerian BUMN dengan melibatkan ragam perusahaan BUMN. Kehadiran BUMN tak hanya dalam meningkatkan produksi pertanian atau pelatihan dan pendampingan, tapi juga harus terlibat penuh dalam penerapan model bisnis klaster dan teknologi modern.

Terkait itu, Kementerian BUMN mendukung upaya BRI dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan menjalankan berbagai program. Salah satunya, dukungan pembiayaan terhadap salah satu rice mill unit (RMU) di daerah lumbung padi Jawa Barat. RMU CV Bintang Tani Niaga yang berlokasi di Guwa Lor, Kabupaten Cirebon, Jabar, kemarin, dikunjungi Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso untuk melihat keberadaan penggiling¬an padi yang strategis dalam memasok kebutuhan beras di Jawa Barat tersebut.

“Ketersediaan bahan pangan sangat penting dalam konteks ketahanan pangan nasional. Karena itu, kami terus mendorong perbankan dan menghargai usaha BRI untuk mendukung pelaku UMKM di sektor pertanian dan pangan sekaligus membantu ¬upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Menteri Erick Thohir.

RMU CV Bintang Tani Niaga yang mendapat fasilitas pinjaman dari BRI berupa kredit modal kerja (KMK) tergolong strategis karena memiliki rekanan hingga 48 penggilingan padi. Penggilingan itu tersebar di Kabupaten Indramayu sebanyak 28 unit, Cirebon (14), Majalengka (2), Kuningan (2), dan Demak (2). 

Saat ini, RMU CV Bintang Tani memiliki kapasitas produksi penggilingan padi hingga 20 ton per hari atau sekitar 400 ton per bulan. Direncanakan dengan pengajuan kredit investasi (KI), kapasitas produksi RMU akan ditingkatkan hingga 50 ton/hari.

“Hal yang saya puji dari keterlibatan BRI dalam mendukung ketahanan pangan adalah melakukan pembinaan dan pemberdayaan melalui model bisnis klaster padi. Kualitas pertanian padi kita sangat bergantung pada ekosistem bisnis yang terbangun. Butuh ekosistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis baik on-farm maupun off-farm secara optimal. BRI hadir sebagai mitra yang memberdayakan dan menguatkan ekosistem keuangan bisnis secara menyeluruh,” tambah Menteri BUMN.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan seiring dengan meningkatnya produksi beras nasional, BRI terus berupaya mengakomodasi kebutuhan pelaku usaha di sektor tersebut. “Bahkan khusus pembiayaan ekosistem beras dengan RMU sampai Juni 2021, BRI menjangkau lebih dari 40 ribu nasabah, dengan penyaluran kreditnya mencapai Rp4,1 triliun,” jelasnya.

“Untuk mendukung model bisnis klaster padi, BRI hadir sebagai mitra yang akan memberdayakan dan menguatkan ekosistem keuangan bisnis secara menyeluruh. Bahkan perseroan meluncurkan aplikasi Padichain yakni platform layanan terpadu dengan digitalisasi ekosistem bisnis padi yang mengintegrasikan para petani, penyedia saprotan, off taker/ RMU, dan BRI,” pungkas Sunarso.

BRI percepat herd immunity melalui vaksinasi 3.000 santri di Cirebon
Pada rangkaian kunjungan ke Cirebon, BRI juga menjalankan program vaksinasi demi menekan angka kasus covid-19, kali ini di Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS (Kyai Haji Aqiel Siroj) Kempek Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/8).

Vaksinasi diberikan kepada sekitar 3.000 peserta dari kalangan santri dan pengurus Ponpes KHAS Kempek. Ponpes yang didirikan ulama besar, Mbah Kyai Harun pada 1908, saat ini diasuh oleh KH M Mus¬thofa Aqiel Siroj. Pelaksanaan vaksin di kalangan santri dan pengurus ponpes menjadi upaya membentuk herd immunity di bidang pendidikan yang secara bertahap dan terbatas memulai belajar tatap muka.

Sebelumnya, BRI juga menyelenggarakan vaksinasi massal di Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, serta Ponpes Terpadu Al Yasini, Pasuruan, dengan total peserta vaksin mencapai 10.000 santri. (RO/S3-25)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik