Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPS Tahunan pada Kamis (19/8) lalu untuk membagikan dividen.
Rapat dari perusahaan Distribusi terbesar & terkemuka untuk Bahan Bangunan, Kimia dan Consumer Goods/FMCG, dan pemilik jaringan gerai ritel modern terbesar Mitra10 dan Home Furnishing Atria, telah menyetujui pembagian dividen sebesar 19,72% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2020 sebesar Rp90,42 miliar.
Dividen tunai akan dibagikan pada tanggal 22 September 2021 kepada pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 31 Agustus 2021 (recording date).
Adapun tatalaksana detail lainnya akan diumumkan lebih lanjut melalui keterbukaan informasi kepada otoritas bursa.
Selain mengalokasikan laba bersih untuk dividen tunai, pemegang saham juga menyetujui sebesar Rp200 juta sebagai dana cadangan wajib guna memenuhi ketentuan Pasal 25 anggaran dasar Perseroan dan Pasal 70 Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sisanya sebesar Rp72,39 miliar digunakan untuk memperkuat modal kerja Perseroan dan dibukukan menambah Saldo Laba.
Pada akhir 2020 lalu, pendapatan konsolidasi CSAP mencapai Rp12,7 triliun tumbuh 4,8% dibanding periode 2019. Segmen distribusi tumbuh positif 3,8% menjadi Rp8,33 triliun dan segmen ritel moderen tumbuh 7,2% menjadi Rp4,52 triliun.
Gross profit perseroan juga mengalami peningkatan dari 14,9% pada periode 2019 menjadi 15,6% di periode 2020 atau tumbuh 9,4%. Begitu pertumbuhan signifikan terjadi pada nett profit perseroan menjadi Rp90 miliar pada periode 2020 yang mana sebelumnya hanya Rp46 miliar pada periode 2019 atau tumbuh sebesar 97%.
Rapat juga memberikan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada anggota direksi dan anggota dewan komisaris perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan sepanjang tahun buku 2020.
Selain mengadakan RUPST, Perseroan pada Kamis (19/8) juga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan salah-satu agenda berupa pergantian pengurus.
Setelah disetujui Rapat maka susunan pengurus Perusahaan per 19 Agustus 2021 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
1. Achmad Widjaja, Presiden Komisaris
2. Paramate Nisagornsen, Komisaris
3. Kenneth Ng Shih Yek, Komisaris
4. Seow Han Yong Justin, Komisaris
5. Justinus Aditya Sidharta, Komisaris Independen
6. Heny Ratnasari Dewi, Komisaris Independen
Direksi:
1. Budyanto Totong, Presiden Direktur
2. Antonius Tan, Direktur
3. Andy Totong, Direktur
4. Warit Jintanawan, Direktur
(RO/E-1)
Dari sisi keuangan daerah. Pemkab Bandung berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi Rp1,3 triliun di 2023, yang tahun sebelumnya mencapai Rp960 miliar.
Bank bjb mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif guna merespons berbagai situasi terkini.
CIMB Niaga akan terus melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Bandung dan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian.
Selain itu, korporasi pun sukses mencatatkan perolehan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) yang signifikan, mencapai Rp 903 miliar.
Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp5,74 triliun, dengan laba sebelum EBITDA sebesar Rp1,564 triliun.
Tahun lalu, klub berjuluk Si Nyonya Tua ini juga mengalami kerugian. Namun kerugian musim lalu tidak sebesar saat ini dengan hanya mencapai 39,9 juta euro.
Bank Mandiri tumbuh dengan strategis bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem.
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun
Pertumbuhan signifikan pendapatan digital business seluler (23,1%) dan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan Perseroan.
Kinerja PT Telkom yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya arus kas dari kegiatan operasi yang tumbuh 23,4% menjadi Rp34,2 triliun.
PLN Kembali Cetak Kinerja Terbaik dalam Sejarah
Laba tersebut diperoleh dari total selisih keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp1 triliun dengan total pengeluaran mencapai Rp940 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved