Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menjanjikan volume ekspor komoditas pertanian bisa mencapai tiga kali lipat ke depannya dari ekspor yang dilakukan saat ini, karena komoditas pertanian Indonesia sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain.
"Ingat, kita negara tropis. Saya harap tidak ada kabupaten/kota di tiap provinsi se- Indonesia yang tidak bisa ekspor. Karena komoditas pertanian sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain," katanya saat konferensi pers usai menyaksikan pelepasan ekspor komoditas pertanian di Surabaya, Sabtu.
Mentan yang hadir di Terminal Petikemas Surabaya berjanji akan mendorong setiap kabupaten/kota di Indonesia harus bisa mengekspor hasil buminya.
Sementara itu, di Surabaya ekspor dilakukan untuk komoditas pertanian asal sejumlah daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan nilai mencapai Rp1,308 triliun.
Baca juga: Mentan Ekspor Beras, Presiden: Pastikan Dulu Stok Dalam Negeri Cukup
Ekspor juga diberangkatkan serentak pada hari ini melalui 17 pintu pelabuhan laut dan udara di Tanah Air dengan tujuan 61 negara, di antaranya China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Arab Saudi dan Pakistan.
Mentan Syahrul menyebut, ekspor bertajuk "Merdeka Ekspor" itu total volumenya sebanyak 627,39 ribu ton, dan berasal dari subsektor perkebunan, tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, dengan nilai mencapai Rp7,29 triliun.
"Secara total, komoditas pertanian yang diekspor berasal dari 371 kabupaten, dan masih ada sekitar 171 kabupaten yang belum melaksanakan ekspor," ujarnya.
Syahrul mengatakan, ekspor yang berlangsung serentak ini merupakan komitmen pemerintah meningkatkan kinerja ekspor, khususnya di sektor pertanian, terlebih di tengah masa sulit pandemi virus corona (COVID-19).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor pertanian terus meningkat. Pada tahun 2020, ekspor pertanian mencapai Rp450,79 triliun, meningkat 15,54 persen dibanding tahun 2019.
Selanjutnya, pada periode Januari-Juli 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp277,95 triliun, atau meningkat 40,2 persen dari periode yang sama di tahun 2020, yang tercatat sebesar 198,13 triliun Rupiah.
Syahrul meyakini di masa mendatang pencapaian angka kinerja itu bisa meningkat hingga tiga kali lipat jika setiap kabupaten/kota di Tanah Air dapat berpartisipasi secara serentak melaksanakan ekspor komoditas pertanian. (Ant/OL-4)
BPS mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain menjadi eksportir gula teratas, Brasil merupakan produsen tebu paling banyak di dunia dengan margin yang besar.
Dalam kegiatan tersebut, para pengusaha walet mendeklarasikan pembentukan Forum Komunikasi Pengusaha Burung Walet. Ketua PP KBSWI Panda Nababan dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum.
Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), melepas ekspor 1,78 ton dengan nilai Rp 35,38 miliar sarang burung walet produksi PT. Anugerah Citra Walet Indonesia ke Tiongkok.
Indonesia harus secepatnya membangun sistem pertanian modern yang ramah lingkungan, terutama menghadapi ancaman ketahanan pangan dan krisis global.
Riset ilmiah secara mendalam penggunaan puouk batu bara pada tanaman jagung dan kedelai saat ini sedang dilakukan oleh tim peneliti di Purdue University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved