Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Holdings (FJB) menyatakan bahwa perusahaan Air Purifiers asal Portugal, Airfree telah memberikan mereka hak eksklusif untuk mendistribusikan produknya di Indonesia. Selanjutnya mereka bekerja sama dengan PT Gilang Agung Persada sebagai rekanan untuk mendistribusikan produk tersebut di Indonesia melalui beragam jalur, termasuk melalui situs resmi miliknya dan toko-toko ritel yang menjual barang elektronik dan produk-produk bayi.
Airfree purifiers mengusung proses sterilisasi yang dapat membunuh 99.99% bakteri di udara, virus dan penyebab alergi lainnya yang menyebabkan gangguan pernafasan dan penyakit asma. FJB mendirikan divisi kesehatan dan kebugaran dan telah mendistribusikan produk Airfree di Singapura sejak tahun lalu dengan hasil penjualan yang sesuai dengan harapan seiring dengan meningkatnya kesadaran para konsumen akan kesehatan selama pandemi covid–19.
Baca juga: Modena Luncurkan Produk Rumah Tangga Berbasis Teknologi IoT
Perusahan juga menyatakan bahwa Airfree akan segera diluncurkan di Malaysia dan Indonesia pada bulan depan. “Hak untuk menjadi distributor resmi kami dapatkan di saat yang sangat tepat, di tengah gentingnya situasi covid-19 di Indonesia. Kami yakin bahwa teknologi paten yang dimiliki Airfree akan membantu meringankan kekhawatiran banyak orang di Indonesia terkait kesehatan pernapasan mereka,” ujar CEO Grup FJB, Nash Benjamin.
Selama ini kata dia pabrik Airfree Products Electronics SA memproduksi produk-produknya di Portugal dan berhasil memasarkan ke lebih dari 60 negara di dunia. Perusahaan ini juga telah lolos beragam uji laboratorium yang mendukung penemuan mereka, yang dapat dilihat melalui situs resminya. Produk Airfree purifiers dapat diletakkan di bermacam lokasi termasuk rumah, kantor, klinik dan hotel pada umumnya, dikarenakan produk ini sesuai dengan tingginya standarisasi kebersihan untuk para tamu. (RO/A-1)
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved