Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTUR Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso memastikan ketersediaan beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Untuk itu dia meminta agar masyarakat tak resah dan khawatir mengenai ketersediaan komoditas tersebut.
“Seluruh jajaran Bulog sudah menyiapkan seluruh cadangan beras pemerintah di seluruh wilayah dan kita siap melaksanakan perintah negara bila diperlukan. Jadi masyarakat tidak usah resah, tidak usah takut, karena ketersediaan beras di seluruh Indonesia sangat mencukupi,” tutur Budi melalui siaran virtual, Selasa (20/7).
Bulog, lanjutnya, mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan 200 ribu ton beras kepada masyarakat. Hal itu berkaitan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli di beberapa wilayah di Indonesia, utamanya Pulau Jawa dan Bali.
Budi bilang, penyaluran beras sejumlah 200 ribu ton itu merupakan tahap pertama yang dilakuka perusahaan. Nantinya, tiap masyarakat berhak menerima akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 kilo gram.
Baca juga : Tidak Boleh Ada Yang Lapar, Kinerja Kementan Diapresiasi Akademisi
Dia mengatakan, bantuan beras itu merupakan pelengkap dari ragam bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah kepada masyarakat di tengah PPKM Darurat akibat penyebaran covid-19. Dukungan pemerintah daerah yang terlibat aktif dalam penyaluran bantuan beras itu juga diapresiasi oleh Budi.
“Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah yang aktif menyalurkan bantuan sosial berupa beras 10 kilo gram,” imbuhnya.
“Pemerintah memberikan bantuan melalui Bulog ini agar masyarakat dapat terbantu dan harapan kami masyarakat tidak usah takut, tidak usah gelisah, pemerintah hadir di tengah masyarakat,” pungkas Budi. (OL-7)
Masyarakat yang menerima tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang setiap bulannya diperbaharui.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved