Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

KKP Targetkan Produktivitas Tambak Udang Jadi 2 Ton/Hektare

Insi Nantika Jelita
15/7/2021 23:56
KKP Targetkan Produktivitas Tambak Udang Jadi 2 Ton/Hektare
Penambak udang(Antara)

MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatan hasil produksi udang tradisonal menjadi dua ton per hektare.

Hal itu disampaikan Trenggono dalam rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.

"Lewat program revitalisasi produktivitas (udang) yang tadinya 0,6 ton per hektare per tahun, ditingkatkan menjadi 2 ton. Itu bisa terjadi peningkatan yang sangat siginifikan," ungkap Trenggono dalam keterangan resminya, Kamis (15/7).

KKP menjelaskan, luasan tambak udang di Indonesia mencapai 562.000 ha. Dari jumlah tersebut, 93% di antaranya merupakan tambak udang tradisional dengan luasan 522.600 ha dan 7% sisanya adalah tambak semi intensif dan intensif seluas 52.698 ha.

Kemudian dari luasan tambak tradisional yang ada, menunjukkan 56% luasan merupakan tambak idle atau sudah berubah fungsi. Sehingga total tambak tradisional yang masih aktif saat ini baru 247.803 ha dengan produktivitas 0,6 ton/hektare/tahun.

Angka tersebut dinilai KKP jauh di bawah hasil panen tambak semi intensif atau intensif yang bisa mencapai 10-30 ton/hektare/tahun.

Selain itu, Menteri KKP juga berencana membangun modelling tambak udang terintegrasi dengan luasan mencapai 1.000 hektare. Di satu kawasan tambak nantinya berdiri pula laboratorium, hatchery, coldstorage hingga ekosistem usaha seperti pabrik pakan, pabrik es, hingga kuliner.

"Modelling 1.000 hektare ini cukup bagus. Ada model yang 100% kita bangun. Dengan demikian nanti ada perbandingan. Kalau ini bisa selesai dalam dua tahun, maka 2024 bisa terpenuhi target (peningkatan 250% ekspor udang)," pungkasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik