Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Nojorono Tobacco International atau Nojorono Kudus melakukan ekspor produknya. Itikad ekspor merupakan wujud sambutan baik Nojorono Kudus terhadap imbauan kebijakan pemerintah yang mendorong produsen sigaret untuk mulai menggiatkan ekspor produknya.
President Director PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Ibrahim mengatakan, selain sebagai respon terhadap kebijakan pemerintah, rencana ekspor juga merupakan salah satu langkah lanjutan Nojorono Kudus menyikapi situasi pandemi. Langkah strategis diputuskan guna menyiasati keberlangsungan perguliran roda bisnis serta kesejahteraan pekerja.
“Tahun lalu di saat banyak perusahaan merumahkan pekerjanya akibat pandemi, kami berupaya keras menjamin keberlangsungan lapangan kerja dan roda perekonomian, dengan melahirkan produk baru. Tahun ini, kami lanjutkan strategi bisnis perusahaan dengan memperluas jangkauan pasar melalui ekspor. Kebijakan strategis tentunya tidak hanya menjadi solusi bisnis bagi perusahaan, namun harus berdampak baik bagi para pekerja," katanya dalam keterangan tertulis.
Kebijakan ekspor ditempuh dengan melihat besarnya potensi pangsa pasar konsumen di mancanegara serta sebagai salah satu upaya menyiasati kenaikan tarif CHT tahun ini yang mencapai angka rata -rata 12,5%.
Managing Director PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata mengemukakan, kenaikan CHT berakibat pada kenaikan harga yang menekan daya beli masyarakat.
"Kami berinisiatif mengambil langkah strategis dengan memperluas jangkauan pasar hingga ke mancanegara yang dinilai memiliki potensi besar. Tahap awal dimulai dengan membidik pasar Asia, khususnya konsumen Indonesia yang tinggal disana. Namun, tidak menutup peluang untuk perluasan ke negara lainnya di masa mendatan," ujarnya.
Baca juga : Erick Thohir Resmikan KSI Sebagai Subholding Infrastruktur
Sigaret kretek menjadi salah satu identitas khas Indonesia dan saat ini hanya diproduksi oleh produsen sigaret Indonesia. Produk ekspor perdana PT Nojorono Tobacco International jatuh pada kategori Sigaret Kretek Mesin Mild (SKMM) Clas Mild.
Mengenai pilihan produk eskpor, Arief menjelaskan, konsistensi Nojorono Kudus dalam prosedur pemilihan dan penggunaan bahan baku terbaik di setiap produknya, melandasi pertimbangan kuat dalam kebijakan ekspor.
“Keseimbangan kualitas dan cita rasa yang memenuhi standar higienis dan freshness of product, selalu menjadi prioritas utama kami. Clas Mild merupakan produk sigaret kretek, yang sejak awal diluncurkan memenuhi standar kualitas ekspor. Besar harapan kami, produk ini diterima dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang rindu cita rasa khas tanah air”, pungkasnya.
Bea Cukai Kudus memberikan apresiasi dan sambutan baik terhadap ekspor perdana Nojorono, Agus Saptari - Kasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai II Agus Saptari menyampaikan, keberhasilan ekspor perlu diapresiasi, karena selain menambah devisa juga menjadi prestasi sejalan dengan program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Sebagai institusi pemerintah yang diamanahi tugas dan fungsi di bidang cukai, Bea Cukai Kudus siap menjadi mitra kerja Nojorono. Berkomitmen dan bertekad kuat memberikan layanan prima dan memuaskan, bersih dari korupsi dan segala pungutan, Selamat atas pelaksanaan ekspor perdana untuk Nojorono, harapannya ekspor diperluas untuk negara lainnya," kata Agus. (RO/OL-7)
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Meski pembuatan manual, kualitas yang diproduksi sudah diakui dunia dan juga menjadi salah satu trendsetter fashion kaum milenial dan sosialita muda.
BNI secara proaktif mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnis ke pasar global melalui gelaran Inacraft 2024.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen memperkuat kapabilitas pelaku UMKM binaan untuk menjadi lebih kompetitif dalam melakukan penetrasi di pasar global.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Sejak 2016, Natali menjalankan bisnis Rollie Bakery and Cookies di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia bergelut ke industri kudapan setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja saat itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved