Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PT Pertamina (Persero) membantah soal kabar yang beredar di jagat maya mengenai stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) yang disebut ditutup sementara dari 12 hingga 17 Juli. Hal itu dikonfirmasi perusahaan pelat merah itu dalam akun sosial medianya.
Pertamina menyebut SPBU masih beroperasi selama masa PPKM darurat ini. Perseroan itu mengimbau ke masyarakat untuk selalu mengecek atas satu berita yang tidak jelas sumbernya.
"Hati-hati terhadap segala bentuk hoaks maupun penipuan yang mengatasnamakan Pertamina ya. Selalu waspada dan jangan lupa selalu cek dan ricek terhadap setiap informasi yang kita dapatkan," tulis @pertamina, Jumat (9/7).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Putut Andriatno menjelaskan, seluruh SPBU dan agen LPG masih beroperasi normal. Warga diimbau agar tidak perlu khawatir soal kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG.
Baca juga : Empat Bandara Ini Pangkas Jam Operasional saat PPKM Darurat
"Stok BBM dan LPG pun masih aman dan masih mencukupi bila diperlukan penambahan selama masa PPKM atau pembatasan kegiatan," kata Putut dalam keterangannya.
Dia menambahkan, sebagai bentuk dukungan memutus penyebaran covid-19, seluruh fasilitas dan sarana operasi Pertamina dikatakan akan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama masa pengetatan aktivitas di Tanah Air.
Dalam unggahan Pertamina, terlihat sebuah pengumuman yang sudah dilabel 'HOAX' oleh perusahaan pelat merah itu. Dalam pengumuman itu dituliskan ' Penutupan SPBU Sementara 12-17 Juli'. Lalu disebutkan juga upaya ini sebagai langkah mendukung pemerintah dalam memutus penyebaran covid-19. (OL-7)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Pemilik Sefas Group kian menjadi sorotan publik setelah membeli seluruh SPBU Shell di Indonesia.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
SHELL Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Indonesia ke perusahaan gabungan (joint venture) baru antara Citadel dan Sefas.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
Konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Sumut diprediksi naik hingga 13%, dari rata-rata 4.957 menjadi 5.615 KL per hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved