Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Pemilik Sefas Group kian menjadi sorotan publik setelah membeli seluruh SPBU Shell di Indonesia. Mengadopsi nama dari kata Yunani, cephas, yang berarti batu, Sefas didirikan di atas landasan nilai-nilai inti dan etika yang kuat, yang beresonansi melalui sistem manajemen sumber daya manusia dan operasi sehari-hari.
Sefas Group sendiri berdiri pada 1997 oleh dua pengusaha asal Indonesia, yaitu Herman Soegeng dan Ricky Roesly. Herman Soegeng merupakan lulusan Oklahoma State University, Amerika Serikat (AS), dengan gelar Bachelor of Business Administration. Hingga sekarang ia tercatat masih menjabat sebagai Direktur di Sefas Group.
Sementara itu, Ricky Roesli menyelesaikan pendidikan sarjana di California State University, Fresno, dengan gelar MBA dari City University, Seattle pada 1995. Saat ini, ia menjabat sebagai President Director. Dikutip dari situs resmi perusahaan, Ricky disebut memiliki latar belakang di bidang manajemen dan pengetahuan industri yang digunakan dalam mengembangkan Sefas menjadi grup usaha yang mencakup berbagai sektor.
Pada awalnya, perusahaan ini dimulai dengan PT Sefas Pelindotama, yang merupakan distributor resmi pelumas Shell Indonesia. Sebagai awal mula dari perjalanan Sefas Group, Sefas Pelindotama mengalami pertumbuhan yang pesat dari Kota Balikpapan hingga ke berbagai kawasan strategis industri pertambangan dan lainnya di Kalimantan.
Kini, dengan memiliki portofolio pelanggan dari berbagai sektor industri mulai dari sektor pertambangan hingga konstruksi alat berat, Sefas Pelindotama tidak hanya menyediakan produk yang berkualitas, tapi juga memberikan rangkaian pelayanan unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Selain Sefas Pelindotama, Sefas Group juga memiliki perusahaan lainnya seperti Sefias Keliantama, Trinina Panutan, dan Blue Coolant Indonesia. (E-3)
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved