Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERHATIAN dunia terhadap bisnis berkelanjutkan memang terus menguat. Hal itu pun terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah siap untuk mengimplementasikan program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan melalui Forest Carbon Partnership Facilities-Carbon Fund (FCPF-CF) World Bank.
Bahkan pemerintah Indonesia menargetkan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030. Untuk itu pemerintah telah mengintegrasikan 17 tujuan besar dan 169 target dari agenda SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di 2020-2024.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup, Restorasi Ekosistem Jadi Isu Penting
Berangkat dari situ, Hitachi Energy menegaskan komitmennya untuk dalam mewujudkan sistem energi global yang lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih ramah lingkungan dengan beragam inovasi. Untuk itu, pabrikan yang sebelumnya yang bernama Hitachi ABB Power Grids itu siap menyediakan jaringan listrik mikro (microgrid) dan solusi penyimpanan energi yang dipadukan dengan sistem kontrol cerdas yang canggih untuk memastikan ketersediaan daya terdistribusi yang andal.
“Seiring perubahan iklim dan bencana alam yang terus meningkat, muncul kebutuhan untuk mengatasi tiga masalah sosial di dunia: lingkungan, ketahanan, serta keamanan dan keselamatan. Hitachi ABB Power Grids menyediakan beragam solusi yang mampu mengatasi masalah sosial ini, dan dengan mengubah nama perusahaan menjadi Hitachi Energy, kita semakin memperkuat komitmen untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan. Hitachi dan Hitachi Energy akan berkontribusi dalam mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mewujudkan inovasi sosial dalam bidang energi bersama pelanggan dan mitra,” ujar Kepala Eksekutif dan CEO Hitachi, Toshiaki Higashihara.
Menurutnya, penanggulangan perubahan iklim merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu tantangan paling mendesak. Menurut laporan Net Zero by 2050’dari IEA2, jalan menuju emisi nol bersih itu sempit dan agar dapat terus berada di jalur ini, kita memerlukan peningkatan investasi dalam infrastruktur, dan khususnya, penerapan semua teknologi energi bersih dan efisien yang ada secara cepat dan masif.
Pada 2030, ekonomi dunia diperkirakan meningkat sebesar 40%, tetapi mengonsumsi energi tujuh persen lebih rendah agar dapat meraih hasil emisi nol bersih di 2050. Pada saat itu nanti, ‘sektor energi akan didominasi oleh energi terbarukan’ dan listrik akan berkontribusi hampir 50% pada total konsumsi energi global. Angka ini lebih tinggi sekitar 20 persen dibandingkan saat ini2. Transisi energi yang seimbang dan berkelanjutan merupakan inti dari tantangan global ini, di mana listrik akan menjadi tulang punggung seluruh sistem energi.
Karena itu Hitachi ABB Power Grids menjadikan keberlanjutan sebagai inti tujuannya yakni mendukung kebaikan demi masa depan energi yang berkelanjutan. Transisi menuju nama Hitachi Energy mencerminkan perkembangan yang sangat cepat dalam ranah energi dan peluang dalam menciptakan nilai untuk ekonomi, lingkungan, dan sosial. Perpaduan antara solusi dan layanan digital yang canggih, seperti Hitachi Lumada, dengan platform energi yang dirancang menggunakan keahlian dan pengalaman domain yang unik memungkinkan bisnis ini melayani pelanggan dan mitra dalam upaya bersama menciptakan solusi global untuk mengatasi tantangan global demi masa depan netral karbon yang inklusif dan seimbang.
“Demi mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan, pemanfaatan teknologi digital harus ada di semua bidang. Dalam bidang energi, jaringan listrik diperkirakan akan menjadi pusat inovasi karena hubungannya yang erat dengan teknologi digital, dan saya yakin bahwa Hitachi Energy akan menjadi yang terdepan dalam inovasi ini. Hitachi akan memadukan teknologi digital seperti Lumada dengan teknologi energi yang canggih dari Hitachi Energy untuk menyediakan solusi energi yang inovatif guna menciptakan nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ujar Presiden dan COO Hitachi, Keiji Kojima.
"Setahun belakangan merupakan waktu yang berat bagi semua orang, tetapi kami menatap ke depan dengan optimis. Saya sangat bangga dengan para personel kita yang tersebar di 90 negara, dan dengan semangat, ketulusan, serta budaya keberagaman dan inklusi, kita terus melangkah maju. Mendukung kebaikan demi masa depan energi yang berkelanjutan, dengan teknologi inovatif dan digital, sebagai mitra pilihan dalam menciptakan sistem energi yang lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih ramah lingkungan,” timpal Claudio Facchin, CEO Hitachi ABB Power Grids.
Hitachi ABB Power Grids akan mengubah namanya menjadi Hitachi Energy mulai Oktober mendatang. Bersamaan dengan itu, merek perusahaan juga akan berubah menjadi merek Hitachi dan digunakan untuk komunikasi eksternal dan internal. (RO/A-1)
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Peneliti Rice University dan University of Houston menciptakan biopolimer baru sekuat logam namun fleksibel seperti plastik, tanpa polusi.
Keberadaan TPSR3 yang ramah lingkungan itu, nantinya juga akan memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.
KESADARAN terhadap konsep bangunan hijau sudah seharusnya menjadi bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga bumi.
PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina berkomitmen mendukung pengurangan emisi melalui program Penghijauan Bumi.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong agenda transisi industri menuju industri hijau yang keberlanjutan dan rendah emisi karbon di Indonesia.
Formula 1 terus berinovasi untuk bisa memberikan manfaat pada masyarakat secara keseluruhan terutama pada penggunaan karbon.
PT Pertamina International Shipping (PIS) meraih penghargaan atas upaya dan inovasi perusahaan dalam menerapkan pelayaran hijau atau green shipping.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved