Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai BUMN perdagangan membuka pasar ekspor ke Meksiko melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Cluster De I+DY perusahaan di Meksiko secara daring.
MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati dan Direktur Cluster de l+D y TICs Myrhge del Carmen Spross Barcenas. PT PPI bertindak sebagai badan pelaksana imbal dagang di Indonesia dan Cluster de l+D y TICs merupakan badan pelaksana imbal dagang di Meksiko. Keduanya akan segera menyusun kontrak kerja sama terkait nilai transaksi dan teknis pelaksanaan imbal dagang.
Penandatanganan MoU ini menandai pertama kalinya kerja sama imbal dagang B-to-B antara Indonesia dan Meksiko. Pemerintah terus berupaya membuat terobosan baru dalam membuka peluang ekspor untuk membantu pemulihan perekonomian nasional.
Direktur Utama PT PPI Nina Sulistyowati menyambut baik peningkatan skema imbal dagang business-to-business atau B-to-B untuk mendorong ekspor.
“Kami selaku Badan Usaha Milik Negara turut mendukung inisiatif Kementerian Perdagangan atau Kemendag melalui kerja sama skema imbal dagang B-to-B, khususnya untuk meningkatkan ekspor nasional dan memulihkan ekonomi Indonesia," ujar Nina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (4/7).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (<i>memorandum of understanding<p>/MoU) kerja sama skema imbal dagang business-to-business (B-to-B) antara PPI dan perusahaan di Meksiko. Penandatanganan ini membuka peluang peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana optimistis kerja sama ini menjadi tonggak peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara di masa yang akan datang.
“Penandatanganan MoU ini merupakan batu loncatan sekaligus tonggak kerja sama yang lebih baik di masa mendatang antara Indonesia dan Meksiko. Selain meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara, perjanjian ini dapat mendorong perdagangan dalam rantai nilai global (global value chain) dan membantu pemulihan ekonomi dunia dari pandemi covid-19,” kata Wisnu.
Penandatanganan dihadiri secara virtual antara lain oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City Husodo Kuncoro Yakti dan Koordinator Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mexico City Aji Nugroho. Juga hadir perwakilan Pemerintah Meksiko yaitu Director of Foreign Trade Lizzette Calderon mewakili Secretaria De Desarrollo Economico Estado de Mexico.
Sebagai proyek percontohan (pilot project) kerja sama imbal dagang dengan Meksiko, Indonesia melalui PPI akan mengekspor pupuk urea, pupuk batu bara, arang batok kelapa, dan ragam rempah-rempah yaitu kayu manis, pala, dan lada. Sementara itu, Meksiko menawarkan biji wijen dan minyak nabati berupa kanola dan biji bunga matahari.
Sejak awal 2021, Kemendag menjajaki secara intensif skema imbal dagang B-to-B dengan 35 negara di dunia. Selain Meksiko, terdapat setidaknya sembilan negara yang menyambut baik inisiatif Indonesia tersebut. Kesembilan negara tersebut yaitu Turki, Rusia, Afganistan, Jerman, Belanda, Prancis, Filipina, India, dan Iran memberi respons positif untuk melanjutkan pembahasan secara teknis.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Meksiko pada periode Januari–April 2021 tercatat sebesar US$477 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Meksiko tercatat sebesar US$381 juta dan impor Indonesia dari Meksiko US$96 juta, sehingga surplus bagi Indonesia sebesar US$285 juta.
Sedangkan pada 2020, total perdagangan nonmigas kedua negara tercatat US$1,13 miliar. Ekspor Indonesia ke Meksiko sebesar US$861 juta dan impor Indonesia dari Meksiko US$269 juta. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan surplus terhadap Meksiko sebesar US$592 juta.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Meksiko pada 2020 antara lain kendaraan dan bagiannya, mesin dan peralatan listrik, alas kaki, karet dan barang dari karet, serta pupuk. Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Meksiko antara lain mesin dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, kendaraan dan bagiannya, tembaga, dan perangkat optik. (E-3)
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
WAKIL Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) yang mengikuti Gelar Produk Klaten Expo 2025.
Bupati Kolaka Amri Djamaluddin mengungkapkan kehadiran Smelter Merah Putih yang dibangun putra bangsa, PT Ceria Corp, merupakan sebuah pencapaian besar di Kabupaten Kolaka.
Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat sinergi hilirisasi lewat ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter Merah Putih di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved