Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mulai 6 Juli AirAsia Indonesia Setop Sementara Penerbangan

Insi Nantika Jelita
03/7/2021 11:31
Mulai 6 Juli AirAsia Indonesia Setop Sementara Penerbangan
Sejumlah armada pesawat AirAsia terparkir di Apron Terminal 1D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.(ANTARA FOTO/Fauzan)

MASKAPAI penerbangan bertarif rendah, AirAsia Indonesia mengumumkan penghentian penerbangan selama sebulan penuh, mulai dari Selasa (6/7) hingga Jumat (6/8). Hal ini seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali.

"Sebagai dukungan kami terhadap pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menekan laju penyebaran Covid-19 dan sejalan dengan PPKM darurat, AirAsiaIndonesia (kode penerbangan QZ) menghentikan sementara layanan penerbangan," tulis AirAsia dalam akun instagram @airasiatravels_id, Sabtu (3/7).

Maskapai itu mengungkapkan, bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket dari 6 Juli hingga 6 Agustus, bisa mengubah pemesananmu dengan pilihan seperti mengubah pembelian menjadi akun kredit yang berlaku hingga 730 hari (2 tahun) untuk pembelian tiket AirAsia berikutnya.

Opsi berikutnya, bisa mengubah jadwal penerbangan ke tanggal lainnya sampai dengan 31 Oktober 2021, tanpa biaya tambahan dan dapat dilakukan tidakterbatas.

"Anda juga dapat memilih untuk mengajukan pengembalian dana.Pengubahan dan pengajuan ini dapat dilakukan melalui AVA di airasia.com atau support.airasia.com," sebut pengumuman AirAsia.

Maskapai yang berasal dari Malaysia, AirAsia Group, mencatat kerugian besar akibat badai pandemi covid-19. Diketahui, pandemi covid-19 membuat sebagian besar negara menerapkan kebijakan penguncian wilayah.

Dilansir Channel News Asia pada (30/3), perusahaan itu melaporkan kerugian sebesar RM2,44 miliar atau setara Rp8,5 triliun pada kuartal IV 2020. Angka kerugian meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Pada 2019, AirAsia membukukan kerugian sebesar RM384,4 juta.

Pendapatan maskapai juga mengalami penurunan 92% menjadi RM267,4 juta. Menyusul adanya kebijakan pembatasan kapasitas penumpang yang menyusut hingga 88%. Pembatasan pintu internasional yang dilakukan Filipina dan Indonesia, juga menambah beban kerugian maskapai. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya