Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MUNGKIN banyak dari kita pernah mendapat penawaran pinjaman uang melalui pesan singkat (SMS) atau WhatsApp (WA), dari nomor yang tidak kamu kenal? SOBAT OJK (Otoritas Jasa Keuangan), abaikan saja dan hapus ya! Itu adalah salah satu ciri trik pinjaman online (pinjol) ilegal.
Ingat, fintech lending atau pinjol yang terdaftar dan berizin di OJK tidak diperbolehkan menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi. Baik itu melalui SMS ataupun pesan instant pribadi lainnya tanpa persetujuan konsumen.
Jika menerima SMS atau Whatsapp (WA) penawaran dari pinjol ilegal, langsung hapus dan blokir nomornya ya Sobat!
Lebih bijak lagi jika Sobat OJK mengecek legalitas pinjol yang terdaftar dan berizin OJK di bit.ly/daftarfintechlendingOJK. Ga ada salahnya lho! Demi keamanan.
Kamu juga bisa menghubungi Kontak OJK 157, @kontak157 melalui telepon 157, whatsapp 081 157 157 157, atau email [email protected].
Stop meminjam dari pinjol ilegal.
#OJKIndonesia #SatgasWaspadaInvestasi #BerantasPinjolIlegal #AntiPinjolIlegal #pinjol #fintechlending #waspadapinjolilegaladalahrentenir #tenangpakeyanglegal #PulihBersama #IndonesiaTangguh
https://www.instagram.com/p/CQaeFeDFBRq/?utm_medium=copy_link. (RO/OL-09)
OJK mencatat outstanding pembiayaan pinjol yang belum lunas mencapai Rp83,52 triliun pada Juni 2025. Angka itu tumbuh 25,06% secara tahunan.
Kesenjangan antara tingginya penggunaan layanan keuangan digital dan rendahnya pemahaman produk keuangan di kalangan anak muda Indonesia masih menjadi perhatian
Jumlah total rekening yang dilaporkan mencapai 267.962 rekening, dengan nilai kerugian masyarakat tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Melalui integrasi layanan Privy, proses pendaftaran dan persetujuan pinjaman di PinjamanGo kini dapat dilakukan tanpa tatap muka, sepenuhnya secara online.
Akses terhadap fasilitas pembiayaan hunian yang terbatas menjadi salah satu hambatan terbesar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang hanya mencapai 8,88% secara tahunan dan cenderung terus melambat sepanjang tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved