Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BEREDAR kabar bahwa perusahaan menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) tengah mengincar perusahaan sejenis untuk diakuisis. Perusahaan yang menjadi targetnya adalah PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).
Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari mengatakan perusahaan meamng saat ini tengah berupaya melakukan ekspansi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah anorganik atau dengan mengakuisisi perusahaan lain.
"Ekspansi perusahaan bisa bermacam-macam cara. Termasuk organik dan anorganik ya," ujarnya.
Jika dilihat dari industri, belakangan ini banyak perusahaan di sektor telekomunikasi yang menjual menaranya. Akan menjadi lebih mudah bagi perusahaan yang mau ekspansi dengan membeli perusahaan secara utuh, dengan begitu aset menara dari perusahaan yang akuisii secara otomatis akan dimiliki.
Namun Adam enggan menanggapi isu yang beredar. Menurutnya kabar tersebut baru sebatas rumor yang tidak perlu untuk dikonfirmasi.
"Itu rumor ya. Bisa cek langsung sama Solusi Tunas Pratama mengenai hal ini," tuturnya
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan rumor yang beredar tentang akuisi memang akan cepat direspon oleh pelaku pasar. Salah satu yang dilihat adalah dampak dari akuisisi itu sendiri.
"Misalnya A akuisisi B, pasar akan melihat wah si A akan jadi punya 2 perusahaan nih. Itu sentimen awal. Apa lagi kalau perusahaan yang diakuisisi punya aset yang sama sehingga sentimennya jadi positif karena asetnya bertambah," terangnya.
Nah menurut Reza jika akuisisi itu benar akan dilakukan pertanyaannya apa yang akan dilakukan TOWR. Apa akah hanya berniat melakukan penambahan kepemilikan menara ataukah ada rencana pengembangan bisnis lain dengan melakukan integrasi.
"Kan bisa saja perusahaan menara punya bisnis lain yang bisa memberikan support ke bisnis telekomunikasi," tutupnya. (RO/E-1)
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved