Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Momentum Ekspansi Industri Manufaktur RI bikin Pede Investor  

Insi Nantika Jelita
09/6/2021 22:51
Momentum Ekspansi Industri Manufaktur RI bikin Pede Investor  
Pekerja mengerjakan komponen elektronika(Antara/Yulius Satria Wijaya)

PEMULIHAN kinerja industri manufaktur dalam negeri berangsur menunjukkan perbaikan dari bulan ke bulan. Pada Mei 2021, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia berhasil memecahkan rekor dengan menembus level 55,3. 

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berpendapat, ekspansi manufaktur ini mempengaruhi putusan investor. 

“Momentum ekspansi industri manufaktur Indonesia ditunjukkan dengan kepercayaan diri para investor dalam melakukan penambahan terhadap penanaman modal di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (9/6).

Agus mencontohkan seperti PT Haeng Sung Raya Indonesia (Haeng Sung), industri komponen elektronika yang memproduksi Printed Circuit Board Assembly (PCBA) dan harness. 

Mebperin menyampaikan, perusahaan itu berupaya memperkuat posisinya dengan kembali menambah investasinya di Cibitung sebesar US$10 juta.

“Pemerintah akan mendorong pengembangan industri komponen elektronika, dengan memperkuat struktur manufakturnya melalui peningkatan investasi," tegas Agus.

Baca juga : Lifting ke-700 Minyak Mentah Blok Cepu, Hulu Migas RI Menjanjikan

Haeng Sung yang saat ini mempekerjakan sebanyak 800 orang, disebut memiliki kapasitas produksi PCBA sebesar 120 juta unit dan harness hingga 12 juta unit.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan pentingnya kesiapan industri komponen dalam negeri.

Untuk mendukung ketersediaan industri komponen, pemerintah pun berupaya dengan mengeluarkan kebijakan strategos seperti pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Maupun insentif-insentif penanaman modal seperti tax holiday dan tax allowance,” paparnya.

Pada 2020, Haeng Sung mencatat nilai ekspor hingga US$21 juta dan nilai ini diperkirakan meningkat pada tahun ini, di mana hingga Mei sudah mencapai US$13 juta. Komponen yang diproduksi di dalam negeri ini sudah berhasil tembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti India, Turki, Polandia, Rusia, Mexico, Korea Selatan, dan Vietnam. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya