Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SALAH satu strategi Kementan menggenjot produksi komoditas hortikultura yang sehat dan berdaya saing adalah implementasi program Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura (Gedor Horti). Salah satunya dengan melakukan langkah-langkah tepat mengantasipasi dampak perubahan iklim. Pendekatan adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim, pengukuran konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) berupa pengukuran nitrogen oksida (N20) dan Carbon dioksida (CO2) dilakukan pada tanaman bawang merah di Kampung Sayuran Hortikultura.
Di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kurang lebih 140 hektare lahan bawang merah dengan potensi wilayah mencapai 600 hektare. Kampung sayuran ini disinyalir sudah melakukan penerapan budidaya kawasan ramah lingkungan yang ditandai dengan penerapan dan pemanfaatan embung dan penggunaan teknologi hemat air berupa irigasi sprinkle.
Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menegaskan bahwa masalah efek GRK memang perlu ditanggulangi bersama-sama. "Iya, betul. Saya sudah mengarahkan kepada Direktur Perlindungan untuk segera melakukan pengukuran GRK pada tanaman bawang merah organik dan bawang merah konvensional. Itu sudah berlangsung dan dalam waktu dekat kita bisa menyimpulkan," ujarnya, Senin (3/5).
Ia paham betul dampak negatif dari GRK ini. Anton, panggilan akrabnya, tidak menampik apabila GRK tidak ditanggulangi secara bersama-sama maka bisa berakibat buruk pada ekosistem tanaman.
"Ini sudah menjadi permasalahan global jadi kita semua harus ikut berkontribusi untuk merawat bumi. Pemanasan global bisa menghambat pertumbuhan tanaman. Dampak lebih buruknya bisa memicu terjadinya kekeringan dan gagal panen, " tegasnya.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Inti Pertiwi juga menyampaikan bahwa tahun ini, Tim Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam bekerja sama dengan Balintan, Pati dan BPTPH Yogyakarta berkonsentrasi dalam pengukuran GRK. Outputnya berupa terukurnya nilai gas Nitrogen Oksida (N2O) dan Karbondioksida (CO2).
"Tim saat ini berada di lokasi. Tepatnya di kampung hortikultura kawasan bawang merah ramah lingkungan di Nawungan, Imogiri Bantul. Hal ini kita harapkan bisa menjadi langkah konkret dalam rangka mengantasipasi peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di sub sektor hortikultura," lanjutnya.
Koordinator Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam, Direktorat Perlindungan Hortikultura, Muhammad Agung Sunusi saat ditemui di lapangan juga menjelaskan bahwa pengukuran gas rumah kaca ini dilakukan secara bertahap.
"Iya, ini kita laksanakan selama lima periode. Sekarang ini adalah periode awal pengukuran. Pengukuran selanjutnya dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam (HST), disusul 30 HST, 45 HST dan 60 HST. Dengan demikian pengamatan dan pengambilan sampel terpenuhi," terangnya.
baca juga: Pertanian
Di tempat berbeda, Ketua Kelompok Tani Lestari Mulyo, Juari mengapresiasi langkah Kementan ini. Juari menilai bahwa sejauh ini memang petani tidak menyadari jika penggunaan pestisida dan pupuk kimia bisa meningkatkan kadar konsentrasi GRK.
"Alhamdulillah sekarang itu kita dapat ilmu dari Kementan tentang berbudidaya ramah lingkungan. Penggunaan PGPR, Trichodherma, penggunaan liat kuning dan pemanfaatan refugia bisa berdampak pada penurunan efek GRK di sektor hortikultura ini," paparnya.
Petani bawang merah itu juga berpesan kepada seluruh petani di negeri ini untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia. Ada pupuk kandang atau pupuk kompos yang bisa menggantikan. Begitu juga dengan pestisida bisa substitusi dengan likat kuning dan lampu pengusir hama atau light traps. (RO/OL-3)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved