Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI identik dengan timbulnya kesulitan dalam pembayaran cicilan oleh para penerima pembiayaan atau kredit.
Namun hal ini tidak berlaku bagi PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Anak usaha CIMB Niaga Indonesia malah mencatatkan ketepatan pembayaran oleh nasabahnya meningkat dibandingkan saat permulaan pandemi melanda.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan besaran aset nasabah dengan pembayaran lancar mencapai Rp5,13 triliun atau 91,24% dari total aset.
"Persentase nasabah yang masuk current ratio (lancar), atau mereka yang tidak terlambat mencicil mulai satu hari sampai NPF (non performing finance), sekarang justru lebih baik ketimbang kuartal I/2020 yang hanya 82,23% senilai Rp4,1 triliun," jelas Suherman dalam diskusi virtual di Jakarta,Senin (26/4).
Besarnya prosentase yang membayar cicilan tepat waktu tidak lepas dari strategi yang dijalankan perseroan saat pandemi mulai melanda. CNAF tidak menghentikan pembiayaan namun lebih selektif dengan memasang uang muka (down payment) tinggi sekitar 40% hingga 50%.
Alhasil itu menjadi saringan sehingga nasabah yang mendapatkan pembiayaan dari CNAF adalah nasabah dengan kualitas baik. Saat ini NPF CNAF berada di level 0,99%.
Memasuki 2021, strategi DP tinggi telah ditinggalkan CNAF. Pihaknya optimistis bahwa seiring pemulihan ekonomi nasional dan insentif yang diberikan pemerintah terhadap industri otomotif, pembiayaan yang disalurkan CNAF akan lebih tinggi lagi. (RO/E-1)
Dalam pembiayaan syariah, penyediaan dana didasarkan pada prinsip kesepakatan antara pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perajin blangkon di Kota Yogyakarta melalui program pendanaan.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Ekspansi Bisnis UMKM Berlanjut dengan Optimisme yang Meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved