Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Unit Usaha Muhammadiyah Lahirkan Wirausaha Lokal

Mediaindonesia.com
27/4/2021 01:02
Unit Usaha Muhammadiyah Lahirkan Wirausaha Lokal
Logi Muhammadiyah(dok. Pribadi)

JARINGAN bisnis dan jaringan usaha Muhammadiyah terus berkembang seiring dengan perkembangan organisasi yang didirikan K.H Ahmad Dahlan itu. Pengamat ekonomi Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) Dani Setiawan mengatakan, bisnis dan unit usaha Muhammadiyah selalu menghadirkan kebaruan di internal Muhammadiyah.

Muhammadiyah dinilainya terus melakukan kegiatan bisnis yang memfasilitasi entrepreneur-enterpreneur yang lahir dari rahim Muhammadiyah. Itu ditegaskannya dalam webinar bertajuk “Bangkitnya Usaha dan Jaringan Bisnis Muhammadiyah”

“Di samping soal kebangsaan yang lain, masalah ekonomi bangsa juga menjadi perhatian Muhammadiyah. Saya kira di sisi yang lain ada kebutuhan untuk melihat peluang baru bagaimana Muhammadiyah juga tidak hanya mendorong satu dakwah yang sifatnya selalu dan sudah menjadi expertise dari Muhammadiyah, seperti di bidang pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Tetapi juga dakwah di bidang ekonomi,” jelasnya.

Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari mengatakan, potensi bisnis di Muhammadiyah sangat besar sekali. Hal itulah yang mengilhami Deni bersama teman-teman untuk mengubah arah gerak Suara Muhammadiyah yang dulunya murni sebagai penerbitan dan pusat syiar Muhammadiayah menjadi pusat bisnis Muhammadiyah.

“Suara Muhammadiyah sebenarnya bukan baru kali ini melakukan gerakan ekonomi jejaring. Tetapi sejak 2014-2015, kami mendirikan outlet yang namanya SM Corner atau Suara Muhammadiyah Corner yang hari ini sudah ada 80 gerai di seluruh Indonesia dan aktif berjalan semuanya,” paparnya.

Pengusaha Muchlas Rowi menjelaskan, strategi pengembangan jaringan usaha Muhammadiyah, yaitu kemandirian, kolaborasi dengan dunia usaha dan industri, kolaborasi dengan organisasi filantropi, kolaborasi dengan instansi pemerintah, dan kolaborasi dengan BUMN.

Selain itu, juga tentang potensi luar biasa yang belum digarap di Muhammadiyah, yakni potensi alumni. 

"Muhammadiyah juga dapat memanfaatkan potensi para alumninya yang punya berbagai akses untuk ikut serta dalam membesarkan Muhammadiyah sebagaimana halnya yang dilakukan oleh alumni-alumni di perguruan-perguruan tinggi dalam dan di luar negeri," kata Rowi.

Baca juga : RI-Inggris Sepakat Bentuk Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama

Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah yang juga tergabung dalam Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM), Bambang Wijanarko, sepakat bahwa dalam kondisi saat ini bisnis yang dapat berjalan dengan baik adalah yang dikelola oleh jamaah. 

Seperti close loop economy yang juga telah diterapkan JSM, yaitu pengelolaan bisnis terpadu di satu daerah mulai dari pengelolaan modal, bahan baku, produksi, hingga pemasaran yang dikolela dari, oleh, dan untuk jamaah Persyarikatan.

Sementara itu, Rektor UMKT Bambang Setiaji mengatakan, Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat besar untuk berkiprah di ranah ekonomi. Karena umat Islam, termasuk Muhammadiyah terus berkembang di Indonesia.

Selain itu, Bambang juga mengingatkan jutaan alumni sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang bisa mendorong usahanya sendiri maupun usaha Persyarikatan.

“Optimis generasi Muslim mendatang akan lebih berperan dalam kewirausahaan, memajukan bangsa dan memberi lapangan kerja bagi sesama,” terangnya.

Ekonom Hendri Saparini mengatakan, Indonesia sebagai rumah besar dapat bermanuver melakukan berbagai aktivitas ekonomi meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan juga pelaku usahanya tidak sedikit. Sehingga ada optimisme di dari hal tersebut.

“Jadi, ini bikin kita optimis, dengan Muhammadiyah. Memang ini peluang yang harus kita manfaatkan,” tegasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya