Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kesetaraan Gender Beri Kontribusi Signifikan pada Perekonomian    

M. Ilham Ramadhan Avisena
21/4/2021 19:48
Kesetaraan Gender Beri Kontribusi Signifikan pada Perekonomian    
Pekerja perempuan saat jam pulang kantor(MI/Fransisco Carolio Hutama Gani)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perempuan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perekonomian. Hal itu merujuk dari penelitian McKinsey yang menyebutkan terkikisnya ketidaksetaraan jender dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia sekitar US$12 triliun di 2025.

"Statistik dari McKinsey menunjukkan, secara global apabila sebuah perekonomian memberikan kesempatan sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi, maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat US$12 triliun pada 2025," jelasnya dalam Seminar Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah secara virtual, Rabu (21/4).

Hal tersebut menunjukkan, mengurangi ketidaksetaraan jender tidak saja penting dari sisi keadilan dan moral, melainkan dari sisi kesejahteraan ekonomi. Bila kesetaraan jender berjalan dengan baik, khusus di Asia Pasifik, maka berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kisaran US$4,5 triliun.

Laporan tersebut, kata Sri Mulyani, menegaskan perlakuan sama terhadap perempuan di segala bidang dapat bermanfaat besar bagi perekonomian yang berdaya tahan. Bahkan dari kesetaraan jender itu pula akan muncul nilai tambah bagi perekonomian hingga 26%.

Oleh karenanya, Sri Mulyani menilai peran perempuan, utamanya di masa krisis akibat pandemi covid-19 menjadi sangat penting. Keterlibatan perempuan dan kesetaraan jender dapat mendorong agenda pemulihan ekonomi di semua negara, khususnya Indonesia.

Atas dasar itu pula pemerintah mendesain program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang turut berfokus pada dimensi jender dan kelompok rentan. Pemerintah, kata Sri Mulyani, telah memprioritaskan perlindungan sosial seperti program PKH, Sembako, dan bantuan langsung tunai terutama untuk kepala keluarga perempuan.

"Mereka yang bertugas untuk menjaga agar keluarganya tetap bisa berjalan dan bisa anak-anaknya sekolah maka dukungan itu menjadi luar biasa penting," tuturnya.

Baca juga : Inovasi Menjadi Kunci Kepemimpinan Perusahaan di Industri

Selain itu, kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan juga dinilai berkontribusi signifikan pada perekonomian bila kesetaraan jender diimplementasikan.

Sebab, merujuk studi McKinsey yang dilakukan pada 2018 menyebugkan, kesetaraan jender atau penerapan peranan perempuan memiliki kesempatan sama dalam perekonomian dengan laki-laki akan meningkatkan PDB nasional hingga US$135 juta di 2024.

Indonesia, imbuh Sri Mulyani, tengah berjalan ke arah sana. Pasalnya saat ini 53,76% UMKM di Tanah Air dinakhodai oleh perempuan. Bahkan, 97% UMKM di Indonesia mempekerjakan perempuan dan berkontribusi pada perekonomian dalam negeri.

Tak hanya itu, peranan perempuan Indonesia juga signifikan pada bidang investasi. Hal itu tercermin dari pembelian obligasi ritel pemerintah seri ORI017. Tercatat, dari total nilai penjualan sebesar Rp18,34 triliun, 55,8% pembelinya merupakan perempuan.

Partisipasi aktif kaun perempuan itu juga terlihat pada pembelian surat utang negara seri ORI018, di mana 57,82% pembelinya merupakan perempuan. "Ini menggambarkan bahwa literasi dan kapasitas perempuan untuk berpikir cerdas bagaimana mengamankan dana untuk keluarganya dan menginvestasikan di bidang hal-hal yang produktif sangat-sangat potensial dan sangat nyata," jelas Sri Mulyani.

Oleh karenanya, dia berharap agar kaum hawa di Indonesia bisa terus meningkatkan kemampuannya di dalam memberikan kontribusi bagi keluarga, masyarakat, maupun bagi perekonomian.

"Mari kita berikhtiar sehingga kita semuanya bisa menghadapi covid-19 dan mengatasi dampaknya sehingga kita bisa memulihkan ekonomi secara lebih berkelanjutan lebih inklusif," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya