Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

IHSG Diprediksi Berada di Zona Hijau Hingga Penutupan

M Iqbal Al Machmudi
16/4/2021 10:03
IHSG Diprediksi Berada di Zona Hijau Hingga Penutupan
IHSG(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

INDEKS Harga Saham (IHSG) Jumat (16/4) dibuka menguat pada pukul 09.36 WIB. IHSG berada di level 6,94.49 atau naik 14,85 poin (0,22%).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi zona hijau IHSG kali ini akan berlangsung hingga penutupan pekan ini.

"IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal terlihat indicator stochastic masih melebar mengindikasikan IHSG masih akan melanjutkan potensi penguatan," kata Dennies dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4).

IHSG diprediksi menguat dengan resistance 1 di level 6.095 atau resistance 2 di level 6.112.

"Investor akan mencermati data perekonomian antara lain data pengangguran Amerika Serikat, serta data industrial dan data GDP dari China," ujar Dennies.

Baca juga: Neraca Dagang Surplus, IHSG Ditutup Menguat

Pergerakan didorong oleh Agriculture (+2,19%) dan Trade (+1,01%). IHSG ditutup menguat setelah didorong himbauan oleh Bank Indonesia untuk Kembali menurunkan suku bunga untuk mendukung UMKM demi percepatan pemulihan ekonomi.

Selain itu, Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 34.035,99 (+0,90%), NASDAQ ditutup 14.038,76 (+1,31%), S&P 500 ditutup 4.170,42 (+1,11%).

"Sentimen investor terus meningkat seiring dengan data ekonomi yang membaik pada hari kamis lalu dimana data penjualan retail bulan Maret 2021 menunjukan peningkatan ke level 9,8% jauh di atas estimasi konsensus di level 6,1%," ungkapnya.

Di sisi lain, data klaim pengangguran mencapai angka terendahnya sejak Maret 2020, yaitu di level 576.000 untuk tanggal 10 April 2021 dibawah ekspektasi di level 710.000.

"Data ekonomi yang membaik tersebut diyakini hasil dari vaksinasi yang telah berjalan selama ini. Bursa Asia dibuka menguat mengikuti pergerakan saham Wall Street. Investor juga menanti data ekonomi dari China seperti GDP," tutupnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya