Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tinggi, Optimisme UMKM kepada Pemerintah untuk Pulihkan Ekonomi

M Iqbal Al Machmudi
01/4/2021 18:43
Tinggi, Optimisme UMKM kepada Pemerintah untuk Pulihkan Ekonomi
Direktur Utama PT BRI Sunarso bersama Ketua Dewan Redaksi Media Group Usman Kansong dalam Indonesia Bicara, Kamis (1/4).(Youtube Media Indonesia.)

PENINGKATAN optimisme dan keyakinan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kepada pemerintah untuk meningkatkan perekonomian cukup tinggi. Pada kuartal III-IV 2020 kepercayaan UMKM kepada pemerintah mengalami kenaikan dan pada kuartal I 2021 relatif datar.

Direktur Utama PT BRI Sunarso mengatakan hal itu dalam webinar Indonesia Bicara: Membangkitkan Potensi UMKM yang diadakan Media Indonesia, Rabu (1/4). Tapi, ini tetap menunjukkan bahwa optimisme masyarakat sangat besar agar perekonomian tetap pulih.

"Dengan vaksinasi yang sudah berjalan juga menimbulkan optimisme. Ini menunjukkan kita optimistis. Angkanya di level 136,3 indeks persepsi UMKM," kata Sunarso.

Meski begitu Sunarso menyebut untuk mendorong pemulihan, stimulus dari pemerintah masih diperlukan. Ini karena sendi perekonomian, mulai dari pariwisata, perhotelan, hingga lainnya masih belum pulih.

"Intinya, optimisme ada dan semakin tinggi tapi stimulus juga diperlukan karena belum pulih 100%. Tetapi menuju titik terang pemulihan memang ada," ucapnya.

Langkah BRI membantu UMKM melalui restrukturisasi kredit yang mencapai Rp196 triliun. Sebagian membaik dan masih ada 2,89 juta nasabah UMKM BRI yang dapat diharapkan pulih atau akumulasinya Rp186,6 triliun.

Selain itu, BRI tetap menumbuhkan UMKM melalui stimulus yang diberikan pemerintah dalam bentuk investasi yang ditempatkan di bank untuk disalurkan menjadi kredit. Contohnya, BRI menerima deposito sebesar Rp15 triliun yang kemudian harus di-leverage sebesar Rp45 triliun. Saat ini dana tersebut sudah dikembalikan kepada masyarakat.

"Kemudian ada belanja pemerintah sehingga ada penambahan subsidi kredit usaha rakyat (KUR). Jadi selama enam bulan tidak perlu bayar bunga. Kemudian KUR supermikro bunganya dibayar pemerintah," jelasnya.

Penyaluran kredit tetap dilanjutkan meski risikonya tinggi tetapi dijamin oleh lembaga penjamin kredit yang preminya dijamin oleh pemerintah. "Langkah ini menjaga sustainablity menyelamatkan UMKM dan hasilnya pertumbuhan kredit secara nasional minus 2,24% tetapi BRI masih bisa tumbuh 3,89% (yoy), tumbuhnya di mikro. Jadi kredit mikro BRI tumbuh 14%," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya