Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Nilai Investasi Indonesia Battery Corporation Setara US$17 Miliar

M. Iqbal Al Machmudi
26/3/2021 19:45
Nilai Investasi Indonesia Battery Corporation Setara US$17 Miliar
Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum Gedung Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

TOTAL investasi holding BUMN untuk bateri yakni Indonesia Battery Corporation (IBC) diperkirakan bisa mencapai US$17 miliar atau Rp245 triliun.

"Memang yang ingin dilakukan yakni Indonesia punya industri baterai terintegrasi. Kita tidak hanya bangun satu pabrik saja, tapi Indonesia punya mining, smelting produksi prekusor, baterai pack pack. Selainn itu punya energy storage stabilizer dan recyceling investasi bisa US$17 billion (miliar)," kata Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury dalam konferensi pers pendirian Indonesia Battery Corporation, Jumat (26/3).

Untuk mencapai itu semua IBC terdiri dari 4 perusahaan BUMN yakni PT PLN (Persero), Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, dan PT Pertamina (Persero).

Keempat raksasa BUMN tersebut bersatu untuk menjaga kekuatan di hulu dan hilir membentuk industri baterai corporation, nantinya masing-masing bagian akan supply chain industri dan akan ada join venture.

Baca juga: UU Cipta Kerja Bisa Tingkatkan Investasi Filipina di Indonesia

Sementara kapasitas yang ditargetkan IBC yakni 140 giga watt hour (GWh) di 2030 nanti. Nantinya bisa digunakan pembuatan EV (electric vehicle/kendaraan listrik).

"Pertama akan produksi 10-30 GWh untuk produski baterai tahap 1. Perkembangan dengan jumlah mitra yang bisa kita produksi. Ini harapan bisa ditingkatkan," ujarnya.

Selanjutnya, tahap awal 6 bulan ke depan PT Antam Tbk akan memulai studi bersama calon mitra terkait dengan pengembangan mining hingga pembuatan smelter. Sehingga pada 1-2 tahun IBC dibentuk sudah bisa dirasakan manfaatnya.

"Nanti 6 bulan setelah ini Antam dan calon mitra study akan pengembangan di miningnya. Pada 2021-2023 akan dirasakan impact yang dibutuhkan. Karena pengembangan ekonomi paska covid di tahun 2021-2023 mudah-mudahan akan ada impact yang langsung dirasakan," ujarnya.

Mitra dari IBC sendiri yakni LG Chem Ltd dari Korea Selatan dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari Tiongkok. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya