Perbankan Diminta Turunkan Suku Bunga Proyek Infrastruktur

Widhoroso
17/3/2021 21:00
Perbankan Diminta Turunkan Suku Bunga Proyek Infrastruktur
Proyek infrastruktur(ANTARA)

PROYEK infrastruktur menjadi salah satu program andalan pemerintah pada 2021. Hal ini tercermin dari meningkatnya anggaran untuk Kementerian PUPR pada 2021 menjadi Rp417.8 triliun.

Namun, suku bunga bagi sektor infrastruktur masih berkisar 9%-10%. Menurut peneliti di Center of Reform on Economics (CORE), Fathya Nirmala Hanoum, tingkat suku bunga ini jika dibandingkan dengan suku bunga yang diterapkan di sektor lain masih dalam level rata-rata.

"Suku bunga kredit yang diberikan oleh perbankan masih cukup tinggi mengingat Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuannya hingga  level 3,5% di Februari 2021," ungkap Fathya dalam keterangannya, Rabu (17/3).

Menurut Fathya proyek infrastruktur seharusnya diberikan bunga spesial. Dikatakan, pemberian bunga spesial untuk proyek infrastruktur dapat membawa angin segar dan dan berperan penting dalam mendorong jalannya pembangunan infrastruktur. "Ini juga akan membuat sektor riil  berjalan mendorong laju ekonomi di tahun 2021," katanya.

Pemberian bunga spesial berada di tangan perbankan yang memberikan dana secara langsung pada perusahaan-perusahaan konstruksi dengan arahan dari OJK. Penentuan tingkat suku bunga pasti memperhatikan kondisi ekonomi ke depan dan kondisi lapangan, sejauh mana satu proyek infrastruktur dapat berjalan baik.

"Perbankan semestinya optimistis bahwa permintaan kredit konstruksi tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu karena pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus pemerintah pada 2021," tutur Fathya.

Lebih jauh Fathya mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan proyek jangka panjang. Hal ini membuat perusahaan yang bergerak di bisnis ini harus bekerja keras mencari pembiayaan.

"Jika perbankan memberi pinjaman dengan bunga sampai 10%, itu pasti sangat memberatkan kontraktor. Di beberapa negara, seperti Tiongkok, infrastrukturnya maju dan kontraktornya sehat karena didukung bank khusus infrastruktur dengan bunga terjangkau," jelasnya.

Fathya berharap perbankan menurunkan suku bunga proyek infrastruktur. "Diharapkan tingkat suku bunga yang dipatok dalam proyek-proyek infrastruktur tidak terlalu tinggi karena berdampak pada high cost economy akibat tingginya ongkos pembiayaan proyek tersebut," pungkas Fathya. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya