Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KELUARNYA stimulus AS senilai USD 1,9 triliun bukannya memberikan keyakinan kepada pelaku pasar dan investor agar pasar dapat menguat, tapi justru menambah kekhawatiran akan adanya pemulihan ekonomi yang dipercepat dengan adanya stimulus dan dukungan distribusi vaksin.
Kenaikkan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury menjadi 1,6% pada akhirnya menjadi sesuatu yang dapat diterima pasar Amerika, sehingga kenaikkan US Treasury seiring sejalan dengan kenaikkan Dow Jones. Namun pada kenyataanya tidak begitu dengan Emerging Market yang masih tertatih dalam fase pemulihan, namun sudah harus dihadapkan adanya potensi capital outflow.
"Oleh karena itu IHSG kemarin sempat terkoreksi. Yang menjadi perhatian pasar selanjutnya, akan berada pada sejauh mana pelaku pasar dan investor juga yakin pemulihan ekonomi akan terjadi di dalam negeri," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (9/3).
baca juga: Harga Minyak Naik Dua Persen Di Tengah Harapan Stimulus AS
Sejauh mana mereka tetap percaya bahwa meskipun lambat, tapi pemulihan ekonomi masih berjalan sesuai jalur, hanya saja lambat. Tentunya pemulihan ekonomi tidak akan merata di semua negara.
Kalau imbal hasil obligasi Indonesia terus naik, maka akan berdampak kepada melemahnya rupiah. Tetapi Bank Indonesia sudah mengatakan bahwa mereka siap untuk melakukan intervensi. (OL-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 0,06% ke level 7.533,385 dari 7.537,768 pada pekan sebelumnya.
IHSG tercatat naik 149,01 poin atau setara 1,99 persen ke level 7.639,19 saat pembukaan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved