Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
HARGA emas sedikit menguat pada akhir perdagangan pekan ini. Komoditas itu merangkak naik untuk hari kedua berturut-turut, setelah sempat jatuh akibat pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menahan keuntungan lebih lanjut logam mulia. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York
Exchange, terangkat US$2,4 atau 0,14% menjadi ditutup pada US$1.777,40 per ons.
Baca juga: Kebijakan Stimulus AS Bikin Harga Emas Melonjak
Sehari sebelumnya, yakni Kamis waktu setempat, emas berjangka naik US$2,2 atau 0,12% menjadi US$1.775,00 per ons. Emas berjangka terpuruk US$26,2 dolar atau 1,46% menjadi US$1.772,80 per ons pada Rabu lalu, setelah anjlok US$24,2 dolar AS atau 1,33% menjadi US$1.799,00 per ons pada Selasa.
"Penurunan dolar AS kemungkinan telah mendorong harga emas lebih tinggi," tutur Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Nilai tukar dolar AS turun 0,3% terhadap sekeranjang mata uang utama global. Tampaknya, kurs dolar AS akan membukukan kerugian dalam dua pekan berturut-turut.
"Akan tetapi, masalah untuk harga emas tetap pada imbal hasil. Kami terus melihat suku bunga di seluruh kurva bergerak lebih tinggi," imbuh Melek.
Baca juga: Tutup tahun, Kurs Dolar AS Catat Penurunan Terburuk Sejak 2017
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS untuk periode 10 tahun naik mendekati level tertinggi. Sementara itu, emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi. Ekspektasi
inflasi yang lebih tinggi pun mendorong imbal hasil.
Pergerakan harga emas masih mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang longgar dan suku bunga riil yang rendah pada tahun ini. Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyebut tanda perbaikan ekonomi AS tidak mengurangi rencana paket bantuan pandemi covid-19 sebesar US$1,9 triliun.(Ant/OL-11)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved