Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SETELAH Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkerek dua pekan terakhir, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan penguatan selanjutnya mungkin terbatas akibat dari minimnya sentimen. Kemungkinan besar akan terjadi berpotensi konsolidasi dan berpeluang terjadi aksi ambil untung setelah kenaikan yang dialami.
"IHSG berpotensi bergerak dengan support di level 6.157 sampai 6.018 dan resistance di level 6.286 sampai 6.300," kata Hans Kwee, Minggu (14/2).
Sentimen domestik yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar Rabu hingga Kamis, 17-18 Februari 2021.
BI memiliki peluang untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5%. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah pertumbuhan ekonomi di kuartal ke IV yang relatif mengecewakan.
Selain itu, beberapa kali perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di awal tahun menekan perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga : Padat Karya Kemenhub Targetkan Serap 39 Ribu Pekerja di Jateng
"Perlu ada upaya ekstra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih baik," imbuh Hans Kwee.
Inflasi yang relatif rendah juga membuka peluang bank sentral menurunkan suku bunga acuan.
Pada Januari 2021 BPS melaporkan terjadi inflasi sebesar 0,26% dan 1,55%. Data inflasi ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,45% month to month (mtm) dan 1,68% year on year (yoy).
Faktor pendorong lain, nilai tukar mata uang rupiah saat ini relatif stabil di tengah peningkatan yield government bond Amerika Serikat (AS) karena minat atas aset berisiko meningkat.
Lalu, beberapa vaksin Covid 19 yang telah mendapat ijin pemakaian darurat sebagai ujung dari pandemi Covid-19. Tetapi di tengah kemunculan vaksin ada rangkaian strain (varian baru) dari virus corona baru yang lebih mudah menular.
Ada beberapa varian lebih resisten terhadap Vaksin generasi pertama Covid 19, tetapi tidak berarti vaksin yang saat ini ada tidak berguna.
"Vaksin berfungsi menurunkan tingkat penyebaran virus covid 19," kata Hans. (OL-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved