Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PAKAR Ekonomi Pertanian Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin mengungkapkan, potensi kelangkaan pupuk subsidi bakal terjadi kedepannya.
Menurutnya, hal ini didasari atas perhitungan soal anggaran subsidi pupuk pemerintah sebesar Rp 25,3 triliun untuk 8,2 juta ton. Namun, alokasi pupuk bersubsidi ditambah menjadi 8,9 juta ton.
"Potensi kelangkaan bakal terjadi. Kemudian juga alasannya karena perbedaan dari harga baru pupuk subsidi dengan non subsidi," ucap Bustanul dalam webinar 'Dialektika Media Indonesia : Evaluasi Subsidi Pupuk, Tunai Jadi Solusi?' secara virtual, Rabu (10/2).
Dalam paparanya terlihat perbedaan harga yang dipatok pemerintah, misalnya pupuk jenis urea yang disubsidi sebesar Rp2.250, sedangkan pupuk yang non subsidi mencapai Rp5.500 hingga Rp6.000. Lalu, harga pupuk NPK yang disubsidi senilai Rp2.300 dan yang non subsidi sebesar Rp7.500 hingga Rp8.000.
Adanya perbedaan itu dianggap menyulitkan petani yang dikatakan Bustanul, permintaan pupuk non subsidi terus meningkat, seiring dengan peningkatan luas areal perkebunan khususnya kelapa sawit yang juga terus bertambah.
Baca juga : SIG Berpartisipasi Aktif Dukung Program Plasma BUMN
Masalah lainnya yang disoroti Bustanul ialah, sebanyak 42% petani Indonesia tidak menjadi anggota kelompok tani, sehingga dianggap sulit untuk verifikasi kebutuhan dan alokasi subsidi pupuk.
Sementara itu, Wakil Sekjen Kontak Tani Nelayan Indonesia (KTNA) Zulharman juga mengungkapkan, ada permasalahan pada kartu tani dan penggunaan data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Dia mengatakan, 60% petani di Indonesia hidup digaris kemiskinan dan memiliki pendidikan rata-rata di bawah Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Mereka megang handphone saja enggak. Bagaimana mau mendaftarkan e-RDKK itu. Ini yang belum dijangkau. Lalu masalah portal di Kartu Tani juga seharusnya dibuka setiap saja agar memudahkan petani dalam mendaftar," pungkasnya. (OL-7)
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Pemerintah memperkenalkan mekanisme titik serah untuk menjamin distribusi pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Kanit Tipidter Polres Samosir Martin Aritonang kembali menegaskan, Polres Samosir akan melakukan pengawasan barang negara termasuk barang subsidi dan pidana lainnya yang ditimbulkan.
Penggagalan aktivitas penjualan pupuk susbsidi secara ilegal, berawal adanya informasi masyarakat, yang mengatakan ada aktivitas penjualan dua jenis pupuk , yang berasal dari luar daerah.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved