Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ekspor Jatim Terkendala Kelangkaan Kontainer

Mediaindonesia.com
07/2/2021 20:53
Ekspor Jatim Terkendala Kelangkaan Kontainer
Ilustrasi : Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara/Aditya Pradana Putra )

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim menyebut kelangkaan kontainer yang hingga kini masih terjadi, menjadi salah satu hambatan ekspor di wilayah setempat pada 2020, akibatnya biaya pengiriman mengalami kenaikan berlipat-lipat.

"Ini juga yang menjadi salah satu penyebab ekspor Jatim di triwulan IV/2020 kemarin mengalami penurunan. Kontainer langka dan biayanya menjadi sangat mahal," kata Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Minggu (7/2).

Adik mengaku terus menyoroti tentang kelangkaan kontainer yang hingga kini masih dirasakan para eksportir, dan berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik agar kinerja ekspor bisa kembali naik.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor (GPEI) Jatim, Isdarmawan Asrikan mengakui hal yang sama, bahwa naiknya komoditas ekspor Jatim masih belum dibarengi terbukanya akses internasional, khususnya kekurangan kontainer ekspor. “Ya, masalah kekurangan kontainer ekspor internasional ini juga karena Covid-19, sebab beberapa negara belum membuka akses sepenuhnya," kata Is, sapaan akrab Isdarmawan.

Ia mengakui hambatan kekurangan penyediaan kontainer internasional membawa konsekuensi pada biaya angkut ke kapal yang cukup tinggi, sehingga ongkos pengiriman barang ekspor ke tempat tujuan menjadi lebih mahal dari sebelumnya.

"Kami tetap berharap agar tahun 2021 mulai membaik, sebab geliat ekspor di Jatim sudah menunjukkan kenaikan," katanya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif (YoY) ekspor Jatim turun 5,29 persen, yakni dari Januari-Desember 2019 sebesar 20,2 miliar dolar AS turun menjadi 19,2 miliar dolar pada periode yang sama tahun 2020.

Sedangkan kinerja perekonomian Jatim sepanjang 2020 juga tercatat mengalami kontraksi 2,39 persen, hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik