Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim menyebut kelangkaan kontainer yang hingga kini masih terjadi, menjadi salah satu hambatan ekspor di wilayah setempat pada 2020, akibatnya biaya pengiriman mengalami kenaikan berlipat-lipat.
"Ini juga yang menjadi salah satu penyebab ekspor Jatim di triwulan IV/2020 kemarin mengalami penurunan. Kontainer langka dan biayanya menjadi sangat mahal," kata Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya, Minggu (7/2).
Adik mengaku terus menyoroti tentang kelangkaan kontainer yang hingga kini masih dirasakan para eksportir, dan berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik agar kinerja ekspor bisa kembali naik.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor (GPEI) Jatim, Isdarmawan Asrikan mengakui hal yang sama, bahwa naiknya komoditas ekspor Jatim masih belum dibarengi terbukanya akses internasional, khususnya kekurangan kontainer ekspor. “Ya, masalah kekurangan kontainer ekspor internasional ini juga karena Covid-19, sebab beberapa negara belum membuka akses sepenuhnya," kata Is, sapaan akrab Isdarmawan.
Ia mengakui hambatan kekurangan penyediaan kontainer internasional membawa konsekuensi pada biaya angkut ke kapal yang cukup tinggi, sehingga ongkos pengiriman barang ekspor ke tempat tujuan menjadi lebih mahal dari sebelumnya.
"Kami tetap berharap agar tahun 2021 mulai membaik, sebab geliat ekspor di Jatim sudah menunjukkan kenaikan," katanya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif (YoY) ekspor Jatim turun 5,29 persen, yakni dari Januari-Desember 2019 sebesar 20,2 miliar dolar AS turun menjadi 19,2 miliar dolar pada periode yang sama tahun 2020.
Sedangkan kinerja perekonomian Jatim sepanjang 2020 juga tercatat mengalami kontraksi 2,39 persen, hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19. (Ant/OL-12)
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved