Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Setop BSU dan Fokus Prakerja, Ekonom: Langkah Pemerintah Tepat

M. Iqbal Al Machmudi
04/2/2021 21:18
Setop BSU dan Fokus Prakerja, Ekonom: Langkah Pemerintah Tepat
Pendaftaran progran Kartu Prakerja(Antara/Sigid Kurniawan)

EKONOM Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai langkah pemerintah untuk fokus pada program kartu prakerja dan menghentikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sudah tepat karena untuk tahun transisi di 2021 ini akan banyak tenaga kerja yang membutuhkan pelatihan.

"Saya kira sudah tepat namun PR adalah tahun ini pemerintah jangan terlalu pelit mengeluarkan stimulus kalau bisa lebih tinggi dari 2020 karena kita perlu mengejar momentum. Jika tidak maka industri yang berguguran tidak. bisa kembali bangkit, sehingga menyebabkan krisis ekonomi," kata fithra saat dihubungi, Kamis (4/2).

Fithra menilai BSU tahun lalu tidak menyelesaikan masalah atau tidak meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan. BSU sendiri diberikan kepada pekerja yang memiliki upah di bawah Rp5 juta per bulan

Namun, lanjut Fithra, subsidi akan lebih efektif apabila diberikan kepada industrinya untuk membantu biaya produksi sehingga industri masih tetap bertahan dan tidak terancam kolaps. Karena industri akan lebih mudah mengurangi ongkos operasional.

"Skema yang harus dilakukan adalah subsidi ke industri itu sendiri untuk bisa membiayai pekerja dan operasional bisa 25-30% sehingga angka PHK atau dirumahkan tidak melonjak. Untuk BSU tidak ada di 2021 bagus karena skema BSU langsung ke pekerja susah salah dari awal," ujarnya.

Baca juga : Bonus Demografi, RI Perlu Percepat Penyediaan Lapangan Kerja  

Sementara program kartu prakerja di 2020 dinilai salah waktu. Karena pada tahun tersebut dipenuhi dengan pembatasan dan tidak bisa melakukan pelatihan yang sifatnya on side (di lokasi) padahal program ini didesign untuk on side trainning bukan daring.

"Kartu prakerja tahun lalu juga sebetulnya banyak pelatihan yang bisa didapatkan secara gratis di platform lain, tentunya ini yang jadi sasaran kritik," ucapnya.

Sedangkan pada tahun 2021, bisa menjadi titik balik di fase pemulihan karena pada masa transisi ini dibutuhkan skema-skema pelatihan ketenagakerjaan karena pada saat industri dan ekonomi mulai bangkit pekerja bisa langsung terserap.

Nantinya akan banyak proyek pemerintah yang bersifat shuffle ready project atau siap dikerjakan. Namun kemungkinan besar lebih banyak di sektor konstruksi sementara banyak tenaga kerja yang di PHK di luar sektor tersebut. Peran dari kartu prakerja sendiri untuk up skilling atau re-skilling sehingga tercipta kemampuan lain untuk memenuhi lapangan kerja yang tersedia.

"Oleh karena itu prakerja ini di 2021 kepentingannya adalah untuk menambah kemampuan masyarakat agar bisa bekerja lintas kemampuannya," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya