Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan pagi ini mengalami rebound setelah sebelumnya mengalami pelemahan di tengah bursa global yang mengalami kenaikan.
IHSG ditutup menguat 79 poin atau 1,32% ke posisi 6.237 dengan nilai transaksi mencapai Rp8,8 triliun. Investor asing mencatat nett buy mencapai Rp97 miliar.
Beberapa saham yang berada di jajaran top gainer adalah saham BCA yang naik Rp775 ke level Rp34.775, diikuti saham Kimia Farma (KAEF) Rp240 ke Rp3.470 dan saham Bank Negara Indonesia naik Rp225 ke Rp6.125.
Sebelumnya, Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG dapat menguat terbatas, menyusul penguatan bursa global.
"Sentimen positif dari dalam negeri adalah kasus sembuh harian Covid-19 lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus baru serta datangnya kembali bahan baku vaksin," kata Head of Equity Research, Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Rabu (3/2).
Pada hari kemarin, kasus sembuh mencapai 12.848 kasus, sedangkan kasus baru hanya 10.379 kasus. Dengan demikian kasus aktif di Indonesia mencapai 172.576 kasus (-1,6%).
Selain itu vaksinasi terus berjalan. Indonesia juga telah mendatangkan 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dan 1 juta dosis overfill dari Sinovac pada hari Selasa (2/2).
Pengiriman bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac ditargetkan sebanyak 140 juta dosis yang akan akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021. Sebelumnya pengiriman bahan baku vaksin dari Sinovac direncanakan selesai pada November 2021.
Hal ini menunjukan komitmen percepatan program vaksinasi oleh Pemerintah Indonesia.
Bursa saham AS semalam ditutup menguat semalam. Penguatan terjadi di tengah musim laporan keuangan yang sedang berlangsung.
Namun investor juga tengah menunggu perundingan tentang stimulus yang akan diberikan oleh pemerintahan Joe Biden. Langkah untuk menyalurkan stimulus sebesar USD 1,9 triliun diprediksi akan mendapat perlawanan dari pihak republik setelah Joe Biden merubah kebijakan tentang imigrasi.
Dari pasar komoditas, harga minyak cenderung menguat setelah OPEC+ menjalankan komitmen untuk tidak menaikan banyak produksi minyak serta pengurangan 1 juta barel/hari oleh Arab Saudi. Brent naik +2,25% dan WTI +2,45%.
Di sisi lain, harga emas terkoreksi -1,42% menyusul logam mulia lain, perak yang terkoreksi cukup dalam -9% setelah sebelumnya menguat karena gap antara emas-perak cukup lebar. (E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved