Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

IHSG Rebound Sesi 1 Hari Ini

Fetry Wuryasti
03/2/2021 12:05
IHSG Rebound Sesi 1 Hari Ini
IHSG berada pada posisi positif pagi sesi pagi ini(Antara/Hafidz Mubarak)

INDEKS  Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan pagi ini mengalami rebound setelah sebelumnya mengalami pelemahan di tengah bursa global yang mengalami kenaikan. 

IHSG ditutup menguat 79 poin atau 1,32% ke posisi 6.237 dengan nilai transaksi mencapai Rp8,8 triliun. Investor asing mencatat nett buy mencapai Rp97  miliar. 

Beberapa saham yang berada di jajaran top gainer adalah saham BCA yang naik Rp775 ke level Rp34.775, diikuti saham Kimia Farma (KAEF) Rp240 ke Rp3.470 dan saham  Bank Negara Indonesia naik Rp225 ke Rp6.125. 

Sebelumnya, Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG dapat menguat terbatas, menyusul penguatan bursa global.

"Sentimen positif dari dalam negeri adalah kasus sembuh harian Covid-19 lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus baru serta datangnya kembali bahan baku vaksin," kata Head of Equity Research, Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Rabu (3/2).

Pada hari kemarin, kasus sembuh mencapai 12.848 kasus, sedangkan kasus baru hanya 10.379 kasus. Dengan demikian kasus aktif di Indonesia mencapai 172.576 kasus (-1,6%).

Selain itu vaksinasi terus berjalan. Indonesia juga telah mendatangkan 10 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dan 1 juta dosis overfill dari Sinovac pada hari Selasa (2/2).

Pengiriman bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac ditargetkan sebanyak 140 juta dosis yang akan akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021. Sebelumnya pengiriman bahan baku vaksin dari Sinovac direncanakan selesai pada November 2021.

Hal ini menunjukan komitmen percepatan program vaksinasi oleh Pemerintah Indonesia.

Bursa saham AS semalam ditutup menguat semalam. Penguatan terjadi di tengah musim laporan keuangan yang sedang berlangsung.

Namun investor juga tengah menunggu perundingan tentang stimulus yang akan  diberikan oleh pemerintahan Joe Biden. Langkah untuk menyalurkan stimulus sebesar  USD 1,9 triliun diprediksi akan mendapat perlawanan dari pihak republik setelah Joe Biden merubah kebijakan tentang imigrasi.

Dari pasar komoditas, harga minyak cenderung menguat setelah OPEC+ menjalankan komitmen untuk tidak menaikan banyak produksi minyak serta pengurangan 1 juta barel/hari oleh Arab Saudi. Brent naik +2,25% dan WTI +2,45%.

Di sisi lain, harga emas terkoreksi -1,42% menyusul logam mulia lain, perak yang terkoreksi cukup dalam -9% setelah sebelumnya menguat karena gap antara emas-perak cukup lebar. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya