Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Pembangunan jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat terus dipacu dalam rangka percepatan pengoperasionalan pelabuhan itu.
"Pembangunan jalan pelabuhan itu sudah masuk dalam RPJM nasional dan ditargetkan selesai 2024," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasaman Barat Joni Hendri di Simpang Empat, Selasa (26/1).
Tahun 2021 ini telah dianggarkan sebesar Rp78 miliar dan sudah ditenderkan ditingkat pusat untuk jalan sepanjang 10 kilometer.
"Perusahan pemenangnya sudah ada dan menunggu memulai pekerjaannya. Sedangkan tahun 2022 kita masih menunggu berapa plafon anggarannya," katanya.
Dalam anggaran pusat penyelesaian jalan dan jembatan pelabuhan itu sudah dianggarkan sebesar Rp816 miliar. Pembangunannya dilakukan secara bertahap.
Ia menyebutkan Jalan yang sudah siap saat ini 9,7 kilometer dan ditambah 10 kilometer. Sedangkan total panjang jalan yang akan dibangun mencapai 42 kilometer.
"Mudah-mudahan jalan menuju pelabuhan dapat selesai sehingga memudahkan membawa sumber daya alam yang ada melalui jalur laut," harapnya.
Pelabuhan Teluk Tapang yang berada di perbatasan Sumbar dan Sumatra Utara itu dinilai efektif untuk menopang pelabuhan Teluk Bayur. Hasil bumi dari Pasaman, Pasaman Barat sekitarnya seperti CPO, jagung maupun hasil tambang bisa dibawa keluar melalui pelabuhan itu.
Selama ini semua hasil bumi itu dibawa menggunakan truk besar dari Pasaman ke Teluk Bayur di Padang dengan jarak tempuh lebih dari 140 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Selain tidak efektif dari segi waktu, puluhan truk besar yang melalui jalan itu setiap hari juga berpengaruh terhadap ketahanan kondisi jalan nasional sepanjang ratusan kilometer itu. Pasaman Barat memiliki potensi bidang perkebunan kelapa sawit dengan luas tanam 101.402 hektare yang berproduksi 330.881 ton pertahun.
Selain itu juga ada potensi jagung seluas 45.523 hektare dengan produksi 4,6 ton perhektar. Belum lagi potensi biji besi, mangan, granit dan lainnya. (Ant/OL-12)
Segala aktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, termonitor. Nomor peti kemas, pemilik, kapal pengangkut, dan segala hal terkait termonitor secara digital.
Yang perlu ditambah bukan kapal, melainkan dermaga yakni sekitar 2-5 pasang untuk mengantisipasi 28 kapal yang menganggur agar bisa dimanfaatkan maksimal.
Masih banyak dermaga penyeberangan seperti tipe LCM yang tidak dilengkapi kolam pelabuhan, breakwater, dan fasilitas pemuatan modern seperti moving bridge.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved