Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ekspor Produk Pertanian Meningkat hingga 16,61%

Iam/E-2
16/1/2021 05:10
Ekspor Produk Pertanian Meningkat hingga 16,61%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian pada Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 16,61% (yoy).(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian pada Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 16,61% (yoy).

Kenaikan terjadi karena kebutuhan produk pertanian melonjak cukup tajam, terutama saat pandemi covid-19 melanda seluruh dunia.

Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangannya secara virtual mengatakan  komoditas pertanian berhasil berkontribusi terhadap ekspor nasional secara keseluruhan. Komoditas yang paling menonjol ialah sarang burung walet.

“Kemudian ada juga tanam­an obat aromatik dan rem­pah-rempah, serta komoditas cengkih, kopi, dan hasil hutan bukan kayu. Secara kese­luruhan nilai ekspor pada Desember lalu sangat bagus, terutama didorong oleh sumbangan ekspor nonmigas sebesar 93,84%,” jelasnya, kemarin.

Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif ekspor nonmigas pada Desember 2020 yang dikirim ke Tiongkok mencapai US$3,32 miliar, kemudian Amerika Serikat US$1,87 miliar, dan Jepang US$1,25 miliar. Dengan demikian, kontribusi ketiganya mencapai 41,50%.

“Perkembangan ekspor nonmigas pada Desember 2020 sangat menggembirakan karena merupakan yang tertinggi sepanjang 2020. Apalagi kalau kita lacak ke belakang, nilai ekspor bulanan pada Desember 2020 ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2013, yang pada waktu itu hanya US$16,97 miliar,” ujarnya.

Ke depan, Suhariyanto berharap nilai ekspor Indonesia bisa membaik. Hal itu seiring dengan naiknya permintaan berbagai komoditas dari negara tujuan utama dan kenaikan harga berbagai komoditas.

“Tentunya dibarengi penanganan kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia, ekspor ke depan diharapkan bisa lebih menggembirakan,” imbuhnya.

Di sisi lain, kata Suhariyanto, upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2020 juga mengalami kenaikan sebesar 0,13% jika dibandingkan dengan upah buruh tani pada November 2020.

Upah riil buruh tani merupakan perbandingan antara upah nominal buruh tani dan indeks konsumsi rumah tangga di perdesaan. (Iam/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya