AS Dipimpin Joe Biden, Beri Angin Segar Bagi Indonesia 

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari mendatang. Setelah itu, pemerintahan AS akan mengalami pergeseran dari Partai Republik ke Partai Demokrat.

Kepemimpinan Joe Biden di AS tentu punya dampak tersendiri bagi Indonesia yang memiliki hubungan dagang dengan negara tersebut. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini pemerintahan Joe Biden akan membawa angin segar kepada Indonesia.

Biden memiliki agenda yang cukup berbeda dengan Trump. Pertama, pemerintahan Biden akan fokus pada permasalahan perubahan iklim dan kembali mengikuti ketentuan di Paris Agreement, dari yang selama ini AS tidak mengikutinya.

"AS juga akan kembali mengutamakan perjanjian dagang internasional yang mencakup beberapa negara atau multilateral," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (11/1).

Sebelumnya AS dengan kepemimpinan Donald Trump lebih menyukai kerja sama bilateral. Jadi ini adalah sesuatu yang baru dalam 3 tahun, bahwa Biden akan kembali ke multilateral.

Perjanjian dagang multilateral AS nanti akan membawa angin segar bagi Indonesia. Sebab perjanjian ini akan mengutamakan keadilan di antara negara-negara peserta, dan membuka peluang bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi perdagangan ke arah produk yang memiliki nilai tambah.

"Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang ingin mengikuti pasar-pasar besar, akan mengikuti tren tersebut. Saya membayangkan bahwa kita memang dalam transformasi menjadi negara yang mengekspor barang industri, dan barang industri berteknologi tinggi. Maka perjanjian multilateral AS akan menjadi angin segar bagi Indonesia karena  menjanjikan sesuatu yang adil dan baik bagi pertumbuhan," kata Lutfi. (Try/OL-09)