Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Faisal Basri: Pemulihan Pariwisata Tak Cukup Andalkan Vaksinasi

Insi Nantika Jelita
03/1/2021 20:21
Faisal Basri: Pemulihan Pariwisata Tak Cukup Andalkan Vaksinasi
Vaksinasi(Antara)

EKONOM senior Faisal Basri menilai pemulihan dan membangkitkan perekonomian di sektor pariwisata, pemerintah tak cukup mengandalkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 semata

Menurutnya dengan disiplin protokol kesehatan dan 3T, yakni testing, tracing dan treatment masih menjadi cara yang ampuh dalam menekan penyebaran virus menular tersebut.

"Menangkal penyebaran virus itu harus ditangani sedemikian cepat. Pengendalian virus dengan testing dan contact tracing jadi utama. Walaupun kita berharap banyak, tapi jangan mengandalkan pada vaksin," ungkap Faisal dalam webinar 'Vaksin Untuk Kebangkitan Pariwisata Indonesia' secara virtual, Minggu (3/1).

Dia berpendapat, kemampuan testing covid-19 Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara Asia lainnya. Sehingga, menurutnya, proses penyesuaian menuju normal baru membutuhkan waktu yang relatif lama. Ditambah proses pelaksanaan vaksinasi yang memakan waktu diatas 12 bulan

"Bayangkan kemampuan testing kita cuma 20 ribuan, sedangkan di India 1 juta per hari. Idealnya 200 ribu per hari. Ini yang mesti kita selesaikan, jangan nunggu vaksin," jelas Faisal.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad juga menuturkan, pemerintah harus fokus dalam mengendalikan penanganan covid-19. Menurutnya, Indonesia tertinggal dari negara lain seperti Singapura, dan Korea Selatan dalam hal penekanan penularan covid-19 dan vaksinasi.

"Jadi, selain terus kampanye soal protokol kesehatan, Singapura, Korea Selatan, mereka dua langkah di depan kita dalam hal treatment dan vaksinasi. Saya yakin dan percaya peningkatan treatment yang kita lakukan akan jauh lebih bisa menahan transmisi Covid-19," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya