Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Keuangan Syariah Melesat

(Mir/Che/E-2)
30/12/2020 05:50
Keuangan Syariah Melesat
Tangkapan layar - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam simposium virtual Sharia Business and Academic Synergy di Jakarta,(Tangkapan layar Youtube IAEI TV/pri. )

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan industri keuangan syariah berhasil tumbuh positif dan lebih tinggi ketimbang keuangan konvensional meski ditekan pandemi covid-19. Hal itu karena Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia dan didukung kenaikan kelas menengah.

"Itu memberikan dukungan terhadap pertumbuhan permintaan dari pelayanan keuangan syariah," kata Sri Mulyani dalam simposium virtual Sharia Business and Academic Synergy, kemarin.

Menkeu mencatat industri keuangan syariah sejak tiga dasawarsa terakhir berkembang mengesankan dengan pertumbuhan aset keuangan syariah yang hingga September 2020, di luar saham syariah, mencapai Rp1.710,16 triliun, dengan pangsa pasar 9,69%.

Aset keuangan syariah, lanjut dia, meliputi perbankan syariah mencapai Rp575,85 triliun, industri keuangan bukan bank syariah Rp111,44 triliun, dan pasar modal syariah Rp1.022,87 triliun.

Dalam tekanan akibat pandemi pun, kata Menkeu, intermediasi perbankan syariah justru tumbuh stabil dan lebih tinggi daripada perbankan konvensional yang menurun, kondisi yang kerap terjadi dalam krisis seperti pada 2008.

Sampai September 2020, aset perbankan syariah tumbuh 10,97%, lebih tinggi ketimbang perbankan konvensional 7,7%.

Di kesempatan yang sama, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan pemerintah masih harus bekerja keras meningkatkan kualitas SDM dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah. Walau memiliki penyelenggaraan pendidikan ekonomi dan keuangan syariah terbanyak di dunia, faktanya hal tersebut masih belum diikuti dengan kualitas yang memadai.

"Kualitas pendidikan program studi rumpun ekonomi dan keuangan syariah masih perlu diperbaiki," kata Ma'ruf saat memberikan sambutan.

Ia menyebutkan, saat ini dari sekitar 800 program studi ekonomi dan keuangan syariah yang ada, hanya sebagian kecil yang sudah terakreditasi. Bahkan masih banyak program studi yang belum terakreditasi sama sekali. (Mir/Che/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya