Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KKP: Jangan Kalah dengan Perampok Kekayaan Laut

Insi Nantika Jelita
29/12/2020 11:00
KKP: Jangan Kalah dengan Perampok Kekayaan Laut
Terumbu Karang di Anambas(MI/Susanto)

MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengaku bakal memperkuat pengawasan di wilayah rawan illegal fishing. Ekosistem yang terintegrasi, sebutnya, menjadi salah satu strategi yang akan didorong agar pelaksanaan pengawasan berjalan efektif.

“Saya akan dukung penguatan kelembagaan pengawasan di lokasi-lokasi rawan seperti Laut Natuna Utara maupun lokasi lainnya. Kita jangan sampai kalah dengan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin merampok kekayaan laut nusantara," kata Trenggono dalam keterangannya, Selasa (29/12).

Ekosistem pengawasan, ungkap Trenggono, harus terintegrasi mulai dari kapal pengawas, kelembagaan pengawasan, sumber daya manusia, teknologi serta sarana pendukung lainnya.

Baca juga:  Menteri KKP Trenggono : Saya Harus Banyak Belajar Tentang laut

Menteri KKP juga menyinggung selain kapal ikan asing ilegal, pemantauan dan pengawasan terhadap kapal Indonesia juga harus dilaksanakan.

“Saya sangat concern dengan isu keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan. Sumber daya kelautan dan perikanan harus benar-benar dimanfaatkan secara berkelanjutan," ujar Trenggono.

Pengganti Edhy Prabowo itu juga menyampaikan kepada jajarannya untuk meningkatkan pengawasan di wilayah-wilayah yang rawan illegal fishing. Selain untuk menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, pengawasan di wilayah rawan khususnya di pulau-pulau terluar juga memiliki makna penting dari sisi kedaulatan (sovereignty).

Dijelaskan, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan merupakan salah satu fokus utama Trenggono untuk memastikan sumber daya Kelautan dan Perikanan yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan untuk masyarakat pesisir dan nelayan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya