Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Meski Dihajar Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Solid

Insi Nantika Jelita
28/12/2020 02:05
Meski Dihajar Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Solid
Grafis MI(Sumber: BPS/Tim Riset MI-NRC)

DI tengah hambatan pandemi covid-19, pemerintah dinilai sudah on the right track dalam menangani perekonomian. Hal itu terbukti dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, yakni minus 3,49% pada kuartal III, atau naik jika dibandingkan dengan di kuartal II yang minus 5,32%.

“Kinerja perekonomian kita memang cukup tertekan akibat covid-19, tetapi di kuartal III 2020 perekonomian kita lebih solid dan adaptif. Saya pikir langkah pemerintah on the right track selama ini,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal kepada Media Indonesia, kemarin.

Faisal lalu menyoroti perihal pertumbuhan indeks manufaktur industri Indonesia yang perlahan juga bergerak tumbuh. Pada Februari, level indeks manufaktur Indonesia berada di atas 51. Lalu, pada April terperosok ke level 27,5 karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Jelang akhir tahun, level indeks tersebut merangkak naik. November lalu menembus level 50,6 atau naik hampir 3 poin jika dibandingkan dengan Oktober yang berada di angka 47,8. Indeks manufaktur kita masih ekspansif jelang akhir tahun,” imbuh Faisal.

Selain itu, Fajar menuturkan, kontraksi pertumbuhan ekonomi membaik ditopang stimulus pemerintah lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Pemerintah menggelontorkan Rp695,2 triliun untuk stimulus yang signifi kan bagi pertumbuhan ekonomi. Jelang akhir tahun pun penyerapan stimulus sudah cukup baik,” jelas Faisal.

Adapun pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2020 relatif baik ketimbang tahun lalu. Secara total, neraca perdagangan surplus US$19,66 miliar dari Januari hingga November 2020. Realisasi itu lebih baik dari defi sit US$3,11 miliar pada Januari-November 2019.

“Pada Desember, saya prediksi bisa tembus rekor US$22 miliar. Ekspor juga tumbuh positif karena kalau kita lihat pemulihan ekonomi negara lain sudah lebih luas. Perkembangan ini sangat signifikan bagi laju ekonomi kita ke depan,” tandas Faisal.


Terukur

Senada, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan positif. Hal utama yang harus diperhatikan ialah penanganan pandemi covid-19 yang terukur.

“Capaian kinerja ekonomi semakin baik. Dari Indef sendiri prediksi tumbuh 3%. Pemerintah perlu mengatasi pandeminya dulu. Jika tidak, ya jadi bom waktu, yang akhirnya ekonomi mandek,” ungkap Andry.

Dalam Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Selasa (23/12), bertajuk Indonesia Economy Outlook; Meramu Jalan Kebangkitan Perekonomian Bangsa 2021, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa berpendapat stimulus fiskal pemerintah cukup membantu Indonesia dari kontraksi perekonomian yang berlebihan.

Purbaya yakin sistem perekonomian kita masih memiliki ruang untuk tumbuh tahun depan dengan upaya memanfaatkan kekuatan sendiri dan mendorong potensi perekonomian domestik. (Ins/Mir/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik