Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, akan mendisukusikan ihwal suku bunga pinjaman perbankan yang urung turun ke dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
"Saya akan coba diskusikan hal ini dengan OJK, BI maupun anggota KSSK lain untuk melihat dan menilai atau mencari cara agar kebijakan pemerintah terefleksi dalam perekonomian ke bentuk suku bunga yang turun," ujarnya dalam Forum Diskusi Denpasar 12 bertema Indonesia Economy Outlook: Meramu Jalan Kebangkitan Perekonomian Bangsa 2021 secara daring, Rabu (23/12).
"Saya akan bawa ini ke KSSK dan mencari jalan agar bunga di pasar turun secara real. Tapi mungkin saya minta ke MPR untuk ikut menekan pemerintah untuk memikirkan bank bank BUMN agar mau sedikit berkorban karena BUMN hampir 35% menguasai pasar. Jadi kalau dia (Himbara) turun, hampir pasti yang lain juga ikut turun," lanjut Purbaya.
Dia mengatakan, pemerintah dan otoritas terkait sedianya telah berupaya untuk menarik perbankan menurunkan suku bunga pinjamannya. Itu karena perlunya kebijakan yang dapat menahan pelemahan dari dampak pandemi pada perekonomian.
Purbaya mengatakan, ada dua kemungkinan perbankan tidak mau menurunkan suku bunga pinjaman. Pertama, biaya yang dikeluarkan oleh perbankan itu masih cukup besar sehingga menurunkan bunga akan berdampak negatif pada kondisi keuangan perusahaan.
Baca juga : Pertama di Indonesia, OJK dan BI Setujui Kolaborasi BRI dan Alipay
Kedua ialah berkaitan dengan orientasi bisnis yang masih mengutamakan profit. "Kalau memang mereka cost turun tapi tidak mau menurunkan bunga pinjaman, berarti memang bukan sisi cost menyebabkan bunga tidak turun. Mereka memang mempunyai kekuatan monopoli atau oligopoli. Ini akan menjadi hal serius, karena kalau dibiarkan kebijakan moneter kita tidak akan optimal," terang Purbaya.
Pernyataan Purbaya itu menanggapi apa yang disampaikan Menteri Perdagangan Periode 2016-2019 Enggartriasto Lukita dalam diskusi yang sama. Enggar mengaku bingung mengapa perbankan enggan menurunkan suku bunga pinjamannya meski Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan.
Padahal, lanjut Enggar, dalam situasi krisis ini masyarakat membutuhkan dana untuk dapat bertahan. Namun karena bunga yang masih dalam level normal, masyarakat enggan meminjam dan itu berdampak pada lambatnya pertumbuhan konsumsi.
"Untuk stimulus moneter, kebijakan sudah dikeluarkan untuk mengurangi suku bunga. Tapi dari perbankan sendiri belum turun, tolong mintakan berapa rate sebenarnya, mulai dari bank BUMN. Saya meminta teman-teman di DPR agar mereka (bank) tidak berorientasi pada profit di situasi pada saat ini," tuturnya. (OL-7)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved