Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus menggarap lahan Food Estate program ketahanan pangan sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Tengah. Meski terkendala kontur lahan rawa yang labil, namun Kementan optimistis akhir bulan Desember 2020 lahan Food Estate seluas 30 ribu hektare rampung digarap.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap akhir bulan Desember 2020 proses penggarapan lahan trlah rampung. Diharapkan pada awal tahun depan proses penanaman sudah bisa dilakukan.
Kendati begitu, Mentan SYL mengakui jika ada kendala kontur lahan rawa dengan kondisi yang berbeda-beda.
"Progresnya cukup bagus dari tantangan alam yang ada. Ini lahan rawa, di mana kontur lahannya ada yang dalam dan sedang. Lahannya sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatra atau Sulawesi," ujar Mentan SYL saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka pemantauan progres kegiatan Food Estate
Di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Bentuk Jaya Dadahup A5 pada Rabu (16/12/2020).
Ia berharap akhir bulan Desember ini seluruh pengolahan lahan sudah selesai, sehingga awal Januari mulai penanaman. Ia meminta koordinasi semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan nasional tersebut.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menerangkan, target 30 ribu hektare lahan Food Estate terbagi di dua wilayah yakni Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau. Di Pulau Kapuas areal lahan Food Estate seluas 20.000 hektar, sementara di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 hektar lahan.
"Untuk program intensifikasi di Kalimantan Tengah ini terdiri dari 20 ribu hektare itu di Kabupaten Kapuas. Sampai hari ini realisasinya sudah mencapai 18.800 hektare. Masih ada 1.200 hektare yang belum selesai. Kemudian untuk di Kabupaten Pulau Pisau seluas 10.000 hektar sudah selesai semua," terang Sarwo Edhy.
Ia melanjutkan, 1.200 hektare lahan yang belum rampung di Kabupaten Kapuas seluruhnya berada di Dadahup. "Di Dadahup ada kurang lebih 167 hektare, yang 370 hektare dalam proses penyelesaian," ujarnya.
"Dari jumlah 370 hektare lahan, sekitar 256 hektare lahan yang telah rampung digarap. "Sambil terus berjalan diharapkan sampai akhir Desember sudah selesai 100%," harap Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy memaparkan kondisi kontur lahan rawa yang tengah digarap di Kalimantan Tengah. Selain labil, terdapat cekungan-cekungan yang cukup dalam pada lahan yang akan digarap menjadi Food Estate tersebut.
"Kalau ada traktor roda empat hanya mengunakan satu pasang roda apung itu amblas. Dua pasang amblas. Paling normal adalah tiga pasang. Sehingga, yang seharusnya 60 unit itu hanya digunakan 3 unit saja yang dipasang roda apung. Sisanya dalam proses pengambilan roda apung dari petani di lokasi-lokasi lain yang sudah selesai," papar Sarwo Edhy.
Dalam waktu dekat, Sarwo Edhy menegaskan akan memobilisasi sebanyak 20 unit traktor dari Pulau Pisang ke Dadahup.
"Itu akan kita mobilisasi dan efektifkan, sehingga diharapkan akhir Desember, 10 hari ke depan dapat di selesaikan 100%. Kendalanya di sini lahan labil, tapi kita coba untuk mengatasi itu semua, sehingga nanti pada waktunya selesai," tegas Sarwo Edhy. (RO/OL-09)
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
NEGARA yang merusak tanahnya ialah negara yang menghancurkan dirinya sendiri.
Buku Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan diluncurkan di Bandung, Selasa (29/4).
Aalah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah ketergantungan pada impor beras hingga 2 juta ton/tahun setelah berakhirnya swasembada beras di 1993.
Hutan tropis Indonesia (HTI) berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim dan mencegah erosi.
Jangan sampai proyek tersebut merusak lingkungan dan menyalahgunakan tanah masyarakat adat.
Deddy mengatakan, Megawati berpesan kepada kadernya yang duduk di jabatan legislatif untuk benar-benar mengawal pengembangan lahan di Merauke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved