Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Belanda Tanamkan Modal Rp4,2 Triliun di Papua Barat

Despian Nurhidayat
18/12/2020 03:25
Belanda Tanamkan Modal Rp4,2 Triliun di Papua Barat
Petani menjemur bunga pala di Kampung Air Besar Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua barat.( ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

PRODUSEN pala terbesar dunia, Verstegen Spices & Sauces BV (Verstegen), akan mengembangkan industri pala di Indonesia, khususnya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Rencana investasi senilai Rp4,2 triliun itu akan memberdayakan 50.000 petani pala.

Verstegen berkomitmen akan bermitra dengan petani lokal yang direkomendasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), termasuk penyediaan teknologi proses pengupasan, pengeringan, dan pembersihan.

“Kepala BKPM langsung mengambil langkah cepat berkonsolidasi dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria. Pasalnya, permintaan pala Belanda terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Ikmal Lukman, dilansir dari keterangan resmi, kemarin.

Indonesia, lanjutnya, ialah produsen dan saat ini merupakan eksportir pala terbesar dunia. Kontribusi Indonesia di pasar pala dunia sebesar 40% dari total ekspor dunia. Angka itu lebih besar tiga kali dari ekspor India dan 4,5 kali lebih besar dari ekspor Belanda.

“Pasokan dari negara-negara produsen pala memang terus melemah, termasuk dari Indonesia. Pada 2015, Belanda mengimpor sebesar US$21.367.000. Namun, pada 2019, turun menjadi hanya US$11.558.000.

Ikmal mengatakan target Indonesia ialah membangun penghiliran industri pala sehingga daya saing pala nasional di pasar dunia semakin kuat. Menurutnya, investasi komoditas pala sangat strategis dilakukan di Papua Barat. Kawasan timur Indonesia (KTI) saat ini merupakan penghasil biji pala terbesar di Indonesia, bahkan 70% produksi pala Indonesia berasal dari KTI.

Sementara itu, Arif Satria melihat peluang yang sama bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama industri pala di dunia.

“Kekayaan alam berbasis rem pah harus bisa dikelola secara baik sehingga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang menyejahterakan rakyat. IPB siap bekerja sama dengan BKPM dalam R&D pala sehingga pala lebih memiliki nilai tambah yang tinggi,” ungkap Arif. (Des/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya