Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Brisyariah Tbk menyetujui Hery Gunardi sebagai direktur utama. Hery akan didampingi dua wakil dirut, yakni Ngatari sebagai wakil dirut I dan Abdullah Firman Wibowo sebagai wakil dirut II.
Kursi direksi lainnya diisi Kusman Yandi sebagai direktur wholesale transaction banking, Kokok Alun Akbar direktur retail banking, Anton Sukarna direktur sales and distribution, Achmad Syafii direktur information technology, Tiwul Widyastuti direktur risk management, Tribuana Tunggadewi direktur compliance and human capital, dan Ade Cahyo Nugroho sebagai direktur finance and strategy.
Seluruh pejabat direksi dan dewan komisaris yang telah ditunjuk tersebut akan mulai bekerja efektif mulai tanggal efektif merger pada 1 Februari 2021 dan merger mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, serta mendapat persetujuan hasil wawancara yang dilakukan OJK mengikuti ketentuan yang berlaku.
Dalam RUPSLB yang sudah diselenggarakan, para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Kedua perusahaan tersebut telah disepakati untuk digabung ke dalam Brisyariah.
Bank hasil merger akan beroperasi seusai tuntasnya proses merger dan persetujuan merger diperoleh dari regulator dengan nama baru, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
RUPSLB turut menyetujui visi mereka untuk menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia.
Hery Gunardi mengatakan, Bank Syariah Indonesia hasil merger akan memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial.
Berdasarkan data yang dirilis bank BUMN syariah, pekan lalu, bank hasil merger akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun, dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan bank hasil penggabungan dalam daftar 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, yang dalam lima tahun ke depan diproyeksikan menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
Saham melesat
Dampak dari merger itu menyebabkan saham BRI Syariah meningkat secara tajam. Posisi harga tertinggi saham perseroan sempat menyentuh Rp2.270 per lembar saham dalam perdagangan kemarin. Bila dihitung dari posisi terendah di level Rp300 per lembar saham, saham BRI Syariah telah melonjak 700% dalam kurun waktu setahun terakhir.
Dalam perdagangan kemarin, saham BRI Syariah ditutup melemah Rp60 ke posisi Rp2.100 per lembar saham.
Dalam kesempatan berbeda, PT Bank Brisyariah Tbk melaporkan saat ini telah menyalurkan Rp4,457 triliun kredit usaha rakyat (KUR), atau hampir 100% dari target. Penyaluran KUR menjadi bentuk dukungan Brisyariah kepada UMKM dan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah.
Kuota awal KUR IB Brisyariah 2020 sebesar Rp3 triliun. Kemudian pada Juli 2020 diberikan penambahan sebesar Rp1,5 triliun sehingga total kuota mencapai Rp4,5 triliun. Per 27 November 2020 kemarin, Brisyariah telah menyalurkan Rp4,457 triliun kepada 116.756 nasabah.
Sebanyak 62% penyaluran KUR Brisyariah diarahkan ke sektor ekonomi produksi dan 37,7% ke sektor ekonomi perdagangan. Pada masa pandemi Brisyariah menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan, dan alat kesehatan. (Ant/E-1)
Dengan perkembangan lingkungan industri perbankan yang besar dengan digitalisasi, persaingan suku bunga, dan mendapatkan dana, perbankan diharapkan bisa tetap beroperasi
Tasyakuran kerjasama tersebut dilakukan di Menara Bank Mega - Jakarta, Jumat (22/02) dihadiri oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah Emmy Haryanti.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan untuk menjadi leading pensiun business bank, Bank Mantap terus memacu tranformasi digitalisasi layanan untuk mempermudah dan mempercepat akses nasabah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus anggota Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, menyatakan upaya Bangkok Bank mengakuisisi PT Bank Permata Tbk
Apabila bank kecil kesulitan untuk berdiri sendiri dan terseok-seok, lebih bagus bergabung dengan bank besar karena memiliki induk yang kuat
Bank BJB akan melakukan due diligence dan OJK meminta Bank BJB dan Bank Banten segera melaksanakan tahap-tahap penggabungan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved