Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pemerintah Tambah Stimulus Perumahan

RO/E-3
14/12/2020 04:20
Pemerintah Tambah Stimulus Perumahan
Pengendara sepeda motor mellintas di salah satu kompleks perumahan yang difasilitasi dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), di Palu, Sulteng.(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

DIREKTUR Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Andin Hadiyanto menilai masih dibutuhkan intervensi langsung dari pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah.

Saat ini angka backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta orang, sementara backlog keterhunian ialah 7,6 juta orang.

Untuk itu, Kementerian Keuangan, menurut Andin, sudah memberikan sejumlah insentif fiskal dan alokasi anggaran belanja seperti subsidi selisih bunga (SSB), subsidi bantuan uang muka (SBUM), bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT), bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS), dana alokasi khusus fisik (DAKF), serta dana bergulir fasilitas pembiayaan.

“Dukungan pemerintah dari tahun ke ta­hun terus meningkat nilainya. Pada 2020, dana bergulir FLPP Rp9 triliun, SBUM Rp600 miliar, dan SSB Rp3,87 triliun. PMN untuk SMF Rp1,75 triliun, PEN perumahan Rp1,3 triliun, dan DAKF Rp1,42 triliun,” ujar Andin dalam peringatan HUT ke-44 KPR di Jakarta,pekan lalu.

Pada 2021, lanjutnya, alokasi tersebut bakal bertambah, yakni dana bergulir FLPP menjadi Rp16,62 triliun, SBUM menjadi Rp630 miliar, dan SSB menjadi Rp5,97 triliun. Berikutnya PMN untuk SMF menjadi Rp2,25 triliun dan DAKF menjadi Rp1 triliun.

Dengan dukungan pemerintah tersebut, Andin optimistis para pelaku sektor proper­ti atau perumahan dapat diakselerasi dengan baik. Perbankan khususnya dapat memaksimalkan peran mereka menjadi penyalur dana pemerintah baik anggaran subsidi maupun dana PEN yang sudah dialirkan sejak Juni lalu.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Ne­gara (persero) Tbk Pahala Nugraha Man­­sury pada kesempatan yang sama menyambut baik dukungan pemerintah. Berkat dukungan pemerintah, pada saat pandemi sekalipun, sektor properti terbukti dapat tumbuh positif.

“Tidak semua sektor terpengaruh oleh pandemi. Salah satu sektor yang memiliki kinerja yang cukup baik adalah sektor real estat, di triwulan III pertumbuhannya mencapai 2%,“ jelas Pahala.

Dukungan pemerintah pun dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN, misalnya penyaluran dana PEN dan dana subsidi pe­rumahan. (RO/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya