Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Indonesia

Achmad Maulana
10/12/2020 13:35
Bantu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Indonesia
Sejumlah nasabah mengikuti sosialisasi jaminan produk halal dalam ekonomi syaraiah.(ANTARA/Umarul Faruq )

PANGSA pasar syariah di Indonesia sebenarnya sangat besar. Sayangnya potensi tersebut belum sepenuhnya tergarap. Hal itu yang kini dilakukan PT Avrist Assurance.

Apalagi hasilnya cukup positif. Mereka mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 48% pada kanal bancassurance melalui penjualan produk berbasis syariah. APE produk bancassurance syariah mengalami kenaikan signifikan. Pada 2019 tercatat APE sebesar Rp12,35 miliar, lalu naik Rp18,28 miliar per bulan lalu.  

Baca juga: Pengembangan Ekonomi Syariah Butuh Komitmen
 
Pertumbuhan positif pada kanal bancassurance ditopang oleh produk unggulan berbasis syariah yaitu Syariah Investa Optima yang didistribusikan melalui Unit Usaha Syariah Bank OCBC, serta produk Hijrah Ahsan Proteksi dan Hijrah Safa Proteksi yang dipasarkan melalui Bank Muamalat Indonesia.
 
Vinia Lestianti, Chief of Partnership Distribution Officer, PT Avrist Assurance menerangkan bahwa potensi pasar syariah masih tinggi.  “Avrist Assurance melihat bahwa potensi untuk menggarap pasar syariah melalui kanal bancassurance sangat besar. Memang, angka inklusi keuangan untuk produk syariah di Indonesia masih terbilang rendah, yakni hanya 9% per 2019. Namun, kami optimis kanal bancassurance bisa menjadi peluang untuk terus menggarap pasar syariah dengan menyediakan berbagai produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, agar penetrasi produk syariah dapat meningkat signifikan.”
 
Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), kanal bancassurance sumbang 42,7 persen dari total premi industri, yakni Rp84,08 triliun pada 2019. Jumlah tersebut meningkat 5,4% dari realisasi 2018 yang berada di angka Rp79,77 triliun. Pertumbuhan asuransi berbasis syariah pun menunjukan tren yang positif. Industri asuransi syariah Indonesia mencatat kenaikan total aset sebesar 8,33% dari Rp41,91 triliun menjadi Rp45,45 triliun.
 
Hal ini sejalan dengan upaya dari pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekonomi syariah global. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni lebih dari 80% dari total jumlah penduduk keseluruhan.
 
Strategi Avrist Assurance dalam mendistribusikan produk Bancassurance Syariah Avrist Assurance menerapkan berbagai strategi dalam mendistribusikan produk bancassurance syariah, seperti penyediaan produk yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat hingga perluasan kemitraan dengan perbankan.
 
Mahendra Koesumawardhana, Sales Distribution & Marketing Head OCBC NISP Syariah sebagai salah satu mitra distribusi Avrist Assurance untuk produk bancassurance menjelaskan, syariah Investa Optima, nilai investasinya terys bertumbuh. Avrist Assurance senantiasa berupaya untuk selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam melakukan investasi dana nasabah.

Ke depannya, selain menyediakan produk dengan fitur Haji dan Umroh, Avrist Assurance juga akan memasarkan produk bancassurance syariah dengan manfaat persiapan dana pendidikan dan dana pensiun.
 
“Kami sangat optimis ke depannya dapat menjadi pemain utama dalam memasarkan produk asuransi berbasis syariah. Untuk itu, pada 2021, kami memiliki target untuk meningkatkan APE sebesar menjadi Rp60,96 miliar, serta pertumbuhan produk syariah sebesar 200%,” ujar Vinia. (RO/A-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya